Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Harapan Besar pada Pendidikan Tampak di Saat Pandemi

Senin, 13 Juli 2020 - 09:44 | 285.05k
Khoirul Muttaqin, S.S., M.Hum. pernah menjadi wartawan dan saat ini menjadi dosen di FKIP Universitas Islam Malang (UNISMA).
Khoirul Muttaqin, S.S., M.Hum. pernah menjadi wartawan dan saat ini menjadi dosen di FKIP Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Pendidikan di Indonesia mendapat sebuah badai besar bernama pandemi Covid-19. Badai ini tampak mengombang-ambingkan tatanan pendidikan kita saat ini. Permasalahan muncul silih berganti di masa pandemi Covid-19 ini. Pro dan kontra terhadap kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun tampak semakin menggema.

Dapat dikatakan bahwa pendidikan kita belum siap menghadapi masa pandemi Covid-19 ini. Para pihak pembuat kebijakan belum sempat mengantisipasi masa pandemi ini yang datang secara tiba-tiba dan berjalan lama. Hal tersebut membuat kebijakan pendidikan tergolong disamaratakan. Tidak ada perbedaan kebijakan di antara permasalahan yang berlatar belakang berbeda.

Memang akhir-akhir ini pendidikan sedikit dikerdilkan oleh beberapa pihak tertentu. Beberapa pihak berpendapat bahwa pendidikan tidak menjamin keberlangsungan hidup seseorang, pendidikan tidak menjamin seseorang mendapat pekerjaan, dan lain sebagainya. Semua itu didasarkan pada fenomena kecil sarjana yang tidak mendapat pekerjaan atau pengangguran dan juga sarjana yang bergaji kecil. Pendapat itu dapat dibilang cacat secara konsep. Seperti yang diutarakan oleh Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional, pendidikan adalah pembudayaan buah budi manusia yang beradab. Inti utama pendidikan adalah manusia yang beradab. Beradab sama halnya mempunyai akhlak yang baik. Bukan malah dikaitkan semata-mata hanya untuk mendapat pekerjaan atau bergaji besar saja.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA KUNJUNGI www.unisma.ac.id

Ternyata, sebuah harapan besar pada pindidikan cukup terlihat saat pandemi Covid-19 ini. Masa pandemi yang berjalan cukup lama ini memaksa siswa belajar di rumah. Hal tersebut membuat orang tua yang sebelumnya mungkin hanya sedikit menyaksikan tingkah laku keseharian anak, saat ini dapat menyaksikan sendiri semua tingkah laku keseharian anak mereka. Para orang tua berperan aktif dalam pendidikan anaknya di masa pandemi ini.

Di masa pandemi ini, hal yang sering disorot ketika orang lain melihat tingkah laku anak tersebut adalah ketika sang anak bertindak tidak sopan atau tidak bermoral. Banyak dari masyarakat yang langsung mengaitkan tingkah laku anak tersebut disebabkan karena lamanya mereka belajar di rumah. Bahkan, ada juga di antara mereka yang menganggap kebijakan belajar di rumah sama halnya libur sekolah.

Hal ini menunjukkan bahwa pada dasarnya masyarakat menilai pendidikan di rumah tidaklah cukup untuk membuat anak beradab. Mereka masih menggantungkan harapan besar pada pendidikan di sekolah. Di sisi lain hal itu juga sedikit membuka persepsi bahwa keberhasilan pendidikan bukan hanya semata-mata karena nilai yang baik.

Fenomena itu menunjukkan bahwa di tengah pengerdilan terhadap pendidikan yang semakin masif, ternyata harapan besar terhadap pendidikan pun juga nampak jelas di masa pandemi ini. Sekali lagi pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa pendidikan itu penting bagi setiap orang. Terutama dalam kaitan dengan pembentukan manusia yang berbudi luhur atau beradab. Oleh karena itu, sebagai seorang pendidik janganlah berkecil hati jika sering kali para pendidik diberondong dengan pernyataan negatif tentang pendidikan.

Masih banyak orang yang mempunyai harapan besar pada pendidikan yang para pendidik berikan. Masa depan bangsa bergantung pada generasi muda. Jika generasi muda ini tidak bermoral, kita tidak bisa membayangkan bagaimana keadaan bangsa kita tercinta ini di kemudian hari. Nauzubillah min zalik.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA KUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Khoirul Muttaqin, S.S., M.Hum. pernah menjadi wartawan dan saat ini menjadi dosen di FKIP Universitas Islam Malang (UNISMA).

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES