Pendidikan

Sri Adi Marsanto Sebut Saatnya Dunia Pendidikan Kembali Mengajarkan Cara Belajar (2-habis)

Senin, 13 Juli 2020 - 10:00 | 110.73k
Kabid Sarpras Disdik Sleman, Adi Marsanto (kiri) bersama Plt Kepala Dinas Pendidikan Sleman Arif Haryono SH (kanan). (FOTO: Adi M for TIMES Indonesia)
Kabid Sarpras Disdik Sleman, Adi Marsanto (kiri) bersama Plt Kepala Dinas Pendidikan Sleman Arif Haryono SH (kanan). (FOTO: Adi M for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Kepala Bidang Sarana dan Prasana Dinas Pendidikan (Kabid Sarpras Disdik) Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Sri Adi Marsanto ST MA mengatakan, proses belajar dari rumah melalui pembelajaran jarak jauh (daring) yang dilaksanakan saat ini masih belum dapat disebut sebagai kondisi belajar yang ideal. Sebab, masih terdapat berbagai kendala sehingga pembelajaran jarak jauh (daring) nampaknya belum optimal.

“Agar dapat berjalan secara efektif, perlu kerja sama berbagai sektor terkait untuk mengatasi hambatan yang terjadi dalam pembelajaran daring ini. Baik dari sisi regulasi, peningkatan kesiapan pendidik, serta perluasan jaringan dan akses sumber belajar,” kata Sri Adi Marsanto kepada TIMES Indonesia, Senin (13/7/2020).

Menurut Adi Marsanto, upaya yang telah dilakukan perlu terus ditingkatkan agar optimalisasi pembelajaran jarak jauh (daring) tidak hanya untuk kondisi darurat Covid-19 seperti saat ini. Tetapi juga untuk dilaksanakan dalam situasi normal sesuai dengan kebutuhan belajar.

“Perlu mendorong sinergitas berbagai sektor terkait agar upaya peningkatan kualitas pendidikan, baik dalam masa darurat Covid-19 maupun penyelenggaraan pendidikan keberlanjutan di masa depan dapat dioptimalkan,” Adi Marsanto.

Saat ini perlu diterapkan kebijakan dan langkah strategis yang bersifat jangka panjang demi keberlangsungan pembelajaran daring. Langkah strategis tersebut bisa memaksimalkan berbagai platform seperti aplikasi pembelajaran maupun pesan instan dan media sosial. Selain itu perlu juga ada penyesuaian kurikulum agar proses pembelajaran daring bisa berkelanjutan.

Nah, ada prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam pembelajaran daring. Diantaranya, mengaitkan konteks dunia nyata dalam pembelajaran, ilustrasi ilmu pengetahuan, eksplorasi, interaksi kepada siswa, dan pembelajaran berkelanjutan bagi individu.

“Perlu ada kerjasama lanjutan antara pemerintah daerah dan penyedia platform layanan pendidikan. Masih banyak orang tua dan guru gagap memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran terutama di daerah-daerah,” jelasnya.

Padahal, saat ini perlu menanamkan pola pikir tentang cara baru belajar. Dengan perkembangan teknologi dan internet saat ini juga 10-20 tahun ke depan. Proses belajar dapat terjadi kapan saja, dimana saja, dan dengan siapa saja tanpa ada batas ruang dan waktu.

Ironinya, iklim pendidikan di Indonesia masih belum adaptif pada perkembangan ini. Masyarakat Indonesia pada umumnya masih percaya bahwa pendidikan formal di dalam kelas merupakan satu-satunya jaminan untuk memperoleh pekerjaan.

Sebagai fondasi awal, harus dikomunikasikan kepada masyarakat untuk menyadari tuntutan baru sistem pendidikan dalam menyiapkan lulusan menghadapi berbagai pekerjaan baru di masa depan yang tidak cukup diajarkan hanya melalui kelas formal.

Model pembelajaran kelas formal hanya efektif untuk mengembangkan pengetahuan dasar dan mengenalkan materi baru, sehingga kurang efektif untuk mengembangkan ketrampilan yang menuntut keaktifan siswa dalam menyelesaikan masalah secara kreatif dan inovatif.

Salah satu cara, menegaskan hal tersebut adalah dengan merumuskan kembali kurikulum yang lebih sesuai dengan tuntutan ketrampilan abad 21. Misalnya, kurikulum tersebut bisa mengedepankan lebih banyak pembelajaran campuran antara tatap muka dan digital (blended learning).

Perlunya menyiapkan regulasi untuk pengembangan sumber belajar digital. Pemanfaatan platform yang menyediakan kelas daring secara masif dan terbuka menjadi salah satu trend praktek pembelajaran daring paling efektif saat ini.

Meskipun di Indonesia sudah mulai dikembangkan, namun terdapat beberapa permasalahan. Selain jumlah kelasnya yang masih sedikit, juga menunjukkan bahwa tingkat penyelesaian pada kelas daring yang tersedia pun masih rendah karena materi yang tidak lengkap dan kurang menarik bagi siswa.

Kurangnya sumber belajar digital yang berkualitas disebabkan karena minimnya regulasi pendukung yang mendorong iklim pembelajaran digital di satuan pendidikan.

“Sementara regulasi yang sudah ada tentang pembelajaran jarak jauh belum mengatur tentang pengembangan sumber materi maupun standar yang harus dipenuhinya. Termasuk penting mencetak tenaga pendidik yang adaptif dalam teknologi pembelajaran,” ungkapnya

Kemampuan pendidik dalam mendesain strategi belajar menjadi sangat penting. Sebeb, mereka merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pelaksanaan pembelajaran daring. Diantaranya, merancang, mengorganisir serta mengendalikan aktivitas dan materi belajar yang interaktif untuk mencapai tujuan belajar.

Penguasaan tenaga pendidik terhadap teknologi pembelajaran yang sesuai dengan strategi belajar dan fasilitas yang dimiliki siswa, menjadi kompetensi yang sama pentingnya. Secara proses, sebenarnya model pembelajaran modern ini sudah diatur dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Karena itu, tegas Adi Marsanto, dunia pendidikan harus kembali mengajarkan cara belajar (Learning How to Learn), bukan “Learning What to Learn” (belajar tentang sesuatu). Semua ini tercermin dari isi pembelajaran daring selama ini dimana guru masih berkutat tentang konten atau materi yang dibuat untuk memberi tahu peserta didik daripada membiarkan mereka untuk mencari tahu sendiri.

“Kita semua akan dikagetkan dengan kreativitas dan inovasi generasi penerus bangsa yang selama ini tidak diberi kesempatan. Karena waktu belajarnya habis untuk diberi tahu belajar apa. Dan, konsep ini akan mengubah pandangan para orangtua dan pendidik yang selama ini melihat gawai konsumsi semata, sekarang akan berubah menjadi alat produksi. Inilah proses pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang sesungguhnya,” papar Sri Adi Marsanto, kabid Sarpras Dinas Pendidikan Pemkab Sleman ini. (*)

Edisi-SENIN-13-juli-2020-Mengajarkan-Cara-Belajar.jpg

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES