Peristiwa Daerah

Selamat Jalan The Legend Gudeg Yogyakarta Mbah Lindu

Senin, 13 Juli 2020 - 08:46 | 87.81k
Penjual Gudeg tertua di Kota Yogyakarta, Biyem Setyo Utama atau Mbah Lindu. (FOTO: boombastis.com)
Penjual Gudeg tertua di Kota Yogyakarta, Biyem Setyo Utama atau Mbah Lindu. (FOTO: boombastis.com)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTAPenjual Gudeg tertua di Kota Yogyakarta, Biyem Setyo Utama atau Mbah Lindu, tutup usia, Minggu (12/7/2020) sekira pukul 17.52 WIB. The Legend Gudeg Yogyakarta itu meninggal dunia pada usia 100 tahun.

Mbah Lindu meninggalkan 3 orang anak, 2 laki-laki (Walidjo, Lahono) dan 1 perempuan (Ratiyah), serta dua orang adik ( Musiyem, Jumiyem).

Menurut keterangan anggota keluarga, rencananya jenazah sosok penjual Gudeg legendaris Yogyakarta ini akan dimakamkan di Makam Klebengan, Caturtunggal, Depok, Sleman , Senin (13/7/2020) pukul 11.00 WIB. Berangkat dari rumah duka Klebengan CT VIII Blok E-6 Depok, Sleman, DIY.

Semasa hidupnya, sosok almarhumah Mbah Lindu dikenal aktif memasak sekaligus berjualan gudeg ditemani putrinya bernama Ratiyah. Gudeg yang dijual merupakan hasil masakan sendiri dengan menggunakan cara tradisional. Yakni, menggunakan tungku kayu bakar.

Mbah Lindu mulai masak gudeg sejak usia 13 tahun sekaligus berjualan dengan keliling dan sesekali mangkal di pinggir jalan. Beliau merasakan jaman penjajahan Belanda maupun Jepang sebelum Indonesia belum merdeka. Bahkan, saat itu transaksi masih menggunakan mata uang benggol maupun sen.

Semula dirinya merintis usaha dengan berjalan kaki berjualan Gudeg tak jauh dari rumahnya.

Kemudian, menjajakan gudegnya kira kira 5 km jauhnya mengarah ke selatan dari rumahnya kawasan Klebengan, Sleman, menuju tempat mangkalnya yang sekarang di jalan Sosrowijayan Yogyakarta. Lokasinya, hanya berkisar 0,3 km jaraknya dari Jalan Malioboro Yogyakarta.

Gudeg Mbah Lindu dari dulu selalu ramai pembeli. Mulai buka pukul 05.00 WIB sampai 10.00 WIB. Namun, tidak jarang sebelum jam segitu sudah banyak lauk (sambal krecek, telur atau ayam kampung, telur) yang habis.

Baru, dua tahun belakangan ini. Karena sudah sepuh Mbah Lindu sudah tidak ikut jualan gudeg. Usahanya kemudian diteruskan oleh putrinya bernama Ratiyah. Selamat jalan The Legend Gudeg Yogyakarta Mbak Lindu. Semoga amal baik almarhum diterima disisiNya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES