4 Alasan Anak 90an Tak Bisa Lupakan Nurhasanah Iskandar, Pengisi Suara Doraemon

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Meninggalnya pengisi suara Doraemon Nurhasanah Iskandar membawa duka tersendiri bagi generasi 90an. Menjadi pengisi suara karakter utama Doraemon, anime yang diciptakan oleh Fujiko Fujio ini cukup melekat dalam telinga orang yang lahir pada tahun 1990an, apa alasannya?

1.    Suara Khas

Karakter Doraemon memiliki suara yang khas bagi anak-anak disaat itu. Apalagi Doraemon menyajikan cerita yang menarik dan selalu membuat anak-anak penasaran lewat cerita kantong ajaibnya. Karakter suara dan tokoh animasi Doraemon dirasa sangat pas.

2.    Tokoh Favorit

Sebagai tokoh sentral, karakter Doraemon cukup digemari oleh anak-anak. Diantara banyaknya tokoh yang ada seperti Shizuka, Suneo, Nobita hingga Giant. Doraemon adalah figur utama yang dinantikan oleh anak-anak

3.    Membawa Imajinasi

Selain suara yang khas, karakter Doraemon juga membuat anak-anak berimajinasi secara luas. Hal itu tidak lepas dari kantong ajaib yang dimiliki oleh Doraemon. Selain kantong ajaib, pintu ajaib yang bisa membawa kemana saja juga berpengaruh terhadap imajinasi anak-anak.

4.    Minim Pilihan Hiburan

Masih minimnya hiburan di kala itu membuat Doraemon menjadi pilihan anak-anak di minggu pagi. Doraemon pertama kali tayang di Indonesia pada 1974 saat itu masih tayang di TVRI, kemudian pada 1989, RCTI menayangkan Doraemon dengan waktu hari Minggu pukul 08.00 WIB.

Itulah deretan hal yang bisa menjadi alasan kenapa karakter pengisi suara Doraemon yang diisi oleh Nurhasanah Iskandar sulit dilupakan oleh generasi 90an. Nurhasanah meninggal dunia pada Minggu (12/7/2020), almarhum menjadi pengisi suara Doeramon sejak 1993 sampai 2018, perannya digantikan oleh anak almarhum Dana Robbyansyah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement