Wisata New Normal Life 2020

Sambut Wisatawan, Candi Borobudur dan Ratu Boko Terapkan Protokol Kesehatan

Senin, 13 Juli 2020 - 01:12 | 99.91k
Penerapan protokol kesehatan di Candi Borobudur dan Candi Ratu Boko. (foto: Kemenparekraf)
Penerapan protokol kesehatan di Candi Borobudur dan Candi Ratu Boko. (foto: Kemenparekraf)
FOKUS

New Normal Life 2020

TIMESINDONESIA, JAKARTA – PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) selaku pengelola kawasan Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko melakukan simulasi penerapan protokol kesehatan untuk menyambut para wisatawan. Simulasi ini dilakukan di Candi Borobudur dan Candi Ratu Boko sejak 1 Juli 2020.

Wisatawan akan diatur mulai dari tempat kedatangan hingga pintu keluar Kawasan Candi Borobudur dan Ratu Boko. Papan-papan informasi tentang tata cara pencegahan COVID-19 juga terpasang diberbagai sudut kawasan mulai dari penggunaan masker, cuci tangan, melakukan social distancing maupun physical distancing

Borobudur-New-Normal-2.jpg

Saat hendak masuk kawasan, wisatawan akan dicek suhu tubuhnya. Bagi wisatawan dengan suhu di bawah 37,5 diberi stiker warna hijau, kemudian pengunjung dengan suhu di atas 37,5 sampai 37,8 diberi stiker warna kuning. Untuk pengunjung dengan suhu di atas 37,8 akan diberi stiker warna merah.

Sebelum sampai lokasi pembelian tiket, wisatawan dianjurkan untuk cuci tangan dan melewati disinfection chamber yang aman bagi pengunjung. Pembelian tiket dianjurkan untuk menggunakan metode nontunai, namun pengelola juga masih melayani bagi wisatawan yang akan membeli tiket dengan cara tunai. Calon pengunjung juga bisa membeli tiket secara online melalui situs ticket.borobudurpark.com.

Borobudur-New-Normal-3.jpg

Setelah mendapatkan tiket, pengunjung bisa memasuki kawasan candi yang dibuka dari pukul 08.00–16.00 WIB, sedangkan Ratu Boko beroperasi dari pukul 09.00–16.00 WIB. Dalam kurun waktu tersebut ada jeda istirahat selama 1 jam untuk membersihkan semua peralatan protokol kesehatan yang telah digunakan oleh wisatawan.

PT TWC memberlakukan pembatasan jumlah pengunjung maksimal hingga 25 persen atau 1.500 pengunjung setiap harinya. Sedangkan untuk wisatawan yang ingin melihat lebih dekat Candi Borobudur hanya diperbolehkan sampai plataran candi atau Zona 1 yang dibatasi sebanyak 140 pengunjung perjam. 

Wisatawan juga bisa mengeksplorasi keindahan kawasan candi dengan berjalan kaki, menggunakan sepeda yang disewakan pihak pengelola atau berkeliling yang lebih dikenal dengan sebutan “Tayo” dan dibandrol seharga Rp15 ribu pe rorang.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengajak seluruh pihak, termasuk masyarakat dan industri pariwisata dan ekonomi kreatif untuk turut serta dalam kampanye "Indonesia Care" dengan melaksanakan pengelolaan tempat usaha dan wisata yang memastikan sanitasi, higienitas, dan pelayanan tanpa kontak langsung. 

Borobudur-New-Normal-4.jpg

Pelaksanaan protokol sangat penting dan strategis untuk dilaksanakan sebaik-baiknya dengan melibatkan pengusaha, konsumen, dan masyarakat. 

Dengan upaya ini diharapkan sektor yang sudah dibuka dan yang akan dibuka siap melaksanakan protokol kesehatan dengan baik. Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa kembali bergerak dan produktif, namun tetap aman dari Covid-19. 

“Sehingga saat nantinya sudah ada keputusan untuk kembali dibukanya satu destinasi, kegiatan di dalamnya dapat berlangsung dengan baik namun tetap aman dari Covid-19," kata Menteri Pariwisata, Wishnutama. (*)

Edisi-Senin-13-juli-2020-borobudur.jpg

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES