Ekonomi

Supplier Telur BPNT Merugi Di Tuban, Diduga Agen Lakukan Transaksi Sepihak

Minggu, 12 Juli 2020 - 14:00 | 160.41k
Ilustrasi Komoditi Semboko Progam BPNT Kementerian Sosial RI di Kabupaten Tuban, Jawa Timur (12/07/2020). (foto: Ahmad Istihar/TIMES Indonesia)
Ilustrasi Komoditi Semboko Progam BPNT Kementerian Sosial RI di Kabupaten Tuban, Jawa Timur (12/07/2020). (foto: Ahmad Istihar/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TUBAN – Sejumlah supplier telur progam Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kementerian Sosial RI di  Kabupaten Tuban.keluhkan dugaan praktik agen yang mencari keuntungan sendiri dengan melakukan transaksi mandiri. Padahal mereka telah melakukan kerja sama dengan Korda BPNT, Dinsos PPPA kabupaten Tuban maupun Himbara Bank BNI.

Praktik nakal ini terungkap setelah salah satu supplier telur BPNT di Kabupaten Tuban, UD Bonang Renteng mengeluh bahwa hanya sebagian kecil agen yang mengambil telur yang sudah disediakan supplier sesuai dengan skema harga yang ditetapkan timkor kabupaten Tuban. Kasus ini sudah terjadi sehak bulan Mei - Juni 2020.

Komoditi-Semboko-b.jpg

"Kerjasama kami di wilayah lima kecamatan Grabagan, Soko, Parengan, Senori, Bangilan untuk suplay telur Rp 22 000 ribu ke agen - agen BPNT ," tutur M Khoirul Anziz pimpinan UD Bonang Renteng, Minggu (12/07/2020).

Akibatnya, UD Bonang Rengteng mengalami kerugian. Sebagian besar telur yang ada tak terdistribusikan ke agen di lima wilayah kecamatan tersebut.

Khoirul Anziz mengungkapkan, dari kontrak kerjasama dimulai pada bulan Mei 2020, hanya agen di lima kecamatan yang mengambil telur dari supplier yakni kecamatan Bangilan dan kecamatan Parengan.

Namu, berdsarkan catatannya, telur yang terserap masih di bawah 2000 ton. Jumlah ini sangat jauh dari perkiraan jka melihat data jumlah total KPM BPNT Bangilan sebanyak 709 KPM dan di Parengan sebanyak 4599 KPM.

"Sebagian agen - agen tidak mau mengambil telur supplier. Bahkan Mei lalu, agen kecamatan Grabagan, Soko, Senori, tidak mengambil telur sama sekali. Hal ini diduga kuat agen mengambil mandiri guna mencari untung lebih saat transaksi dengan KPM secara sepihak," terang Anziz

Adapun pada bulan Juni 2020 lalu, telur yang ada  tak terserap sepenuhnya oleh agen atau e-warong. Parahnya lagi, agen di lima kecamatan itu mau mengambil telur supplier dengan sistem utang. Itupun minta dibawah jumlah KPM nya. Ahirnya, bulan Juli 2020 ini banyak tagihan agen menumpuk di menejemen bonang renteng.

"Padahal data masuk di menejemen kantor  kami, agen di kecamatan Soko, Grabagan, Bangilan, Senori tidak sepenuhnya mereka mengambil telur sesuai jumah KPMnya. Malah kami diutang," kesal Anziz 

Kekesalan Anziz ini cukup beralasan. Karena ketidakstabilan transaksi dari agen mengakibatkan pendistribusian supplier telur bulan Juli ini tersendat dan terkendala sistem utang dan rata - rata tagihan agen mencapai Rp 4 juta sampai puluhan juta rupiah bila diakumulasikan dalam satu kecamatan.

"Jadwal penyaluran telur di bulan Juli. Harusnya hari Jumat - Sabtu kemarin. Karena pesanan agen hanya sedikit. Ribuan ton telur supplier tidak terserap. Penawaran dan permintaan (supplay and demand) tidak sesuai dengan data KPM di masing - masing kecamatan," paparnya

Meskipun praktik mencari keuntungan lebih banyak dilakukan agen di lima kecamatan tersebut. Pihak terkait belum melakukan tindakan bahkan korda BPNT Tuban terkesan lemah pengawasan seolah menutup mata,  Hal ini dibuktikan tidak adanya kepastian sanksi atau teguran diberikan terhadap agen atau e-warong.

"Kami enggan lah merugi terus, kan sudah masuk triwulan suplier berjalan. Harusnya kami dapat jaminan kepatuhan agen-agen BPNT. Selama ini belum ada sanksi tegas terhadap agen nakal malah pura-pura tidak tahu - menahu soal ini di lapangan," pintanya.

Komoditi-Semboko-c.jpg

Informasi dikumpulkan komoditi telur BPNT dari supplier ke agen di timkor Tuban dipatok harga Rp 22.000 ribu. Selanjutnya, agen e-warong dalam transaksi ke KPM senilai Rp 28.250 rupiah.

Sedangkan data diterima dari  Bank BNI Kantor Cabang Tuban diterima TIMES Indonesia, Jumlah agen PKH/ BPNT terdaftar total 1016. Akan tetapi, agen e-warong yang berhak transaksi BPNT sebagai penyalur hanya 326 agen. Sementara itu, 4 nama rekanan telah ditunjuk dinas terkait sebagai supplier telur Agen dan KPM BPNT kabupaten Tuban yakni UD Gandeng Renteng, CV Gading Nusantara, CV Udan Mas, CV Baskoro Mas, (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Tuban

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES