Peristiwa Internasional

Sejarah Hagia Sophia Turki, Pesona Simbol Dua Agama

Minggu, 12 Juli 2020 - 05:14 | 139.86k
Hagia Sophia. (foto: REUTERS)
Hagia Sophia. (foto: REUTERS)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bangunan bersejarah Hagia Sophia kini telah resmi berubah fungsi menjadi masjid. Namun sebelum ditetapkan menjadi masjid, Hagia Sophia memiliki sejarah panjang.

Hagia Sophia merupakan sebuah gereja katedral pada kekaisaran Byzantium. Namun, pada tahun 1453 M, bangunan ini berubah menjadi masjid. Ketika, Sultan Muhammad al Fatih (Mehmed II) merebut Konstantinopel (Istanbul). 

Ketika itu, Hagia Sophia dilengkapi dengan sejumlah fasilitas ditambahkan untuk mendukung ibadah, seperti mimbar, mihrab, air untuk wudhu, menara, sampai pondok Sultan. Fasilitas tersebut masih dapat dilihat sampai sekarang.

Akan tetapi, status masjid ini kembali diubah pada 1943. Tepatnya pada masa kepemimpinan Presiden Mustafa Kemal yang beraliran nasionalis sekuler. Saat itu, Mustafa akhirnya menetapkan Hagia Sophia sebagai museum.

Hagia Sophia sempat menjadi bangunan dengan kubah terbesar di dunia. Dahulu kubahnya memiliki ketinggian 160 meter dengan diameter 40 meter namun roboh pada tahun 558. Kubah kemudian dibangun kembali setinggi 55 meter.

Hagia Sophia terkenal memiliki interior yang indah. Ada hiasan kaligrafi Allah yang berdampingan dengan lukisan Bunda Maria. Selain itu ada pula lukisan Yesus yang bersebelahan tepat dengan kaligrafi Al Quran. Melalui interior ini, dapat terlihat perpaduan unik dari dua agama.

Karena sejarah dan keunikannya itu, Hagia Sophia ditetapkan pula sebagai Warisan Dunia UNESCO. Seiring berjalannya waktu, Hagia Sophia juga menjadi salah satu tempat wisata yang populer dikunjungi wisatawan di Istanbul.

Wacana mengembalikan fungsi Hagia Sophia sebagai masjid, telah dimulai sejak 15 tahun lalu, tepatnya pada tahun 2005. Pihak pengadilan pun akhirnya mengetok palunya pada 2020 ini.

Perubahan fungsi Hagia Sophia menjadi masjid telah disetujui baik oleh pengadilan Turki maupun Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang menandatangani dektrit presiden soal status Hagia Sophia pada Jumat (10/7/2020) waktu setempat.

Penetapan Hagia Sophia Turki menjadi masjid ini pun membuat umat Islam di Turki dapat melangsungkan shalat mulai 24 Juli 2020.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES