Peristiwa Daerah

Lindungi Petani, Pemkab Bantul Gelar Lelang Bawang Merah

Jumat, 10 Juli 2020 - 23:31 | 44.39k
Bawang merah Nawungan yang siap dipasarkan oleh pemenang lelang (FOTO: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Bawang merah Nawungan yang siap dipasarkan oleh pemenang lelang (FOTO: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANTUL – Lasiyo pedagang dari Kretek Bantul keluar sebagai pemenang lelang bawang merah yang digelar Pemkab Bantul. Setelah memberikan penawaran tertinggi Rp 24 ribu rupiah perkilogram.

Lelang digelar secara terutup di Sentra pertanian bawang merah Nawungan Selopamioro Imogiri Jum'at (10/7/2020). Diikuti puluhan pedagang dari wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY. 

Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Bantul Yus Warseno memastikan kegiatan ini bertujuan melindungi petani dari kerugian dengan sistem Ijon. Yang besarnya uang muka tergantung kemauan pedagang. Sementara pedagang boleh meminta ganti rugi bila harga jatuh. Sehingga petani berpotensi rugi dua kali

Dengan sistem lelang peserta wajib memberikan penawaran tertinggi. Dengan uang muka maksimal 30 persen dari total harga barang. Sebab peserta yang memberi penawaran tertinggi yang akan menjadi pemenang. Sistem lelang ini sangat menguntungkan petani yang selama berada dalam posisi lemah. 

"Kegiatan ini sekaligus mempromosikan Agro Wisata Nawungan". jelas Yus Warseno. 

Vareitas Bima Brebes yang ditanam petani Nawungan secara semi organik banyak diminati pedagang. Karena buahnya besar dan rasanya enak. Terbukti banyak pedagang yang tertarik untuk mengikuti lelang. Sehingga dari rencana 1 ton yang akan dilelang. Jumlahnya bertambah menjadi 5 ton. Melihat pelaksanaan lelang yang mampu menjaga stabilitas harga, Pemkab Bantul akan menggelar lelang setiap masa panen.

Ketua kelompok tani Nawungan Juwari mengaku petani sangat diuntungkan dengan lelang dari Pemkab Bantul ini. Sebab dalam panen sebelumnya harga sangat ditentukan oleh pedagang. Untuk memperoleh keuntungan yang besar, pedagang menekan harga dari petani. Petani yang tidak punya pilihan lain terpaksa menjual mesti mengalami kerugian. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES