Kebijakan Jalan Satu Arah Pemkot Gorontalo Dikeluhkan Pedagang
TIMESINDONESIA, GORONTALO – Pemberlakuan sistem jalan satu arah di jalan jendral Sudirman Kota Gorontalo yang buat oleh Pemkot Gorontalo mendapat keluhan dari warga sekitar.
Alih-alih mengurangi kemacetan, sistem jalan satu arah itu malah membuat omset pendapatan pedagang warga dan pedagang yang tinggal di ruas jalan Jenderal Sudirman menurun drastis.
Nuning Usman, penanggung jawab apotek kimia farma yang beroperasi di Jalan Jenderal Sudirman mengungkap omset pendapatan apoteknya menurun drastis semenjak sistem satu arah itu di berlakukan.
"Pendapatan apotek kita sangat menurun sekali, ketika dihitung, sekitar hanya 60 persen yang kita dapatkan dari sebelumnya," kata Nuning Usman, Jum'at, (10/6/2020).
Tak hanya Nuning, Beno yang juga merupakan pedangan makanan siap saji itu menjelaskan bahwa pendapatan yang biasa dirinya dapatkan itu sekitar Rp. 10 juta perbulan. Namun kini menurun menjadi Rp. 3 juta perbulan.
"Semenjak ada sistem satu arah ini, saya sangat kesulitan, sebab pendapatan kurang Rp. 3 juta perbulan, itupun sudah susah didapatkan," ujarnya Beno
Senada dengan Beno, Rio yang juga pengusaha tempat foto copy dan percetakan ikut mengeluhkan pendapatan akibat sistem jalan satu arah tersebut.
Pasca sistem jalan satu arah diterapkan, pelanggannya makin berkurang. Bahkan setiap hari, dirinya hanya mendapatkan keuntungan Rp 100 ribu saja perhari. Padahal sebelumnya keuntungan bisa Rp 1 juta perhari.
Selain itu, Mansur sebagai penjual barang harian dan BBM eceran mengeluh hal yang sama. Pendapatannya pun ikut menurun drastis akibat adanya sistem jalan satu arah itu.
"Saya biasanya buka 1x24 jam pak. Pendapatan saya sampe 1,5 juta kalau buka dari pagi sampe malam. Tapi sekarang tinggal 500 ribu per hari pak," tutup Mansur mengomentari tentang kebijakan jalan satu arah Pemkot Gorontalo. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |