Peristiwa Daerah

Diterjang Corona, Akankah Indonesia Menggapai Bonus Demografi?

Jumat, 10 Juli 2020 - 22:29 | 36.72k
Sukaryo Teguh, Kepala Perwakilan BKKBN Wilayah Jatim, Jumat (10/7/2020). (Foto: Farida Umami/TIMES Indonesia)
Sukaryo Teguh, Kepala Perwakilan BKKBN Wilayah Jatim, Jumat (10/7/2020). (Foto: Farida Umami/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYABonus demografi di gadang-gadang akan dicapai oleh Indonesia pada tahun 2030. Namun adanya virus corona membuat banyak spekulasi, akankah bonus demografi bisa dicapai?

Seiring dengan adanya pandemi atau wabah virus corona di Indonesia terjadi penurunan jumlah peserta KB dan peningkatan angka putus pakai (droup out) KB. Namun dari data yang dihimpun oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur tidak akan terjadi ledakan penduduk di tahun 2021.

Ledakan jumlah penduduk sering disebut juga dengan baby boom, hal ini ditandai dengan peningkatan angka kelahiran total atau Total Fertility Rate - TFR sejumlah 1 poin dari pada TFR saat ini. Sedangkan ledakan kelahiran terjadi jika TFR mencapai 3,24.

"Kalau sampai terjadi ledakan penduduk pemerintah mempunyai kewajiban untuk memastikan ketersediaan dan terpenuhinya kebutuhan dasar penduduk yaitu sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan," ujar Sukaryo Teguh, Kepala Perwakilan BKKBN Wilayah Jatim kepada TIMES Indonesia, Jumat (10/7/2020) di Surabaya.

Selain itu yang perlu diwaspadai adalah angka kematian ibu dan angka kematian bayi serta peningkatan stunting karena tidak terpenuhinya gizi masyarakat.

"Jika benar terjadi ledakan penduduk nanti maka akan mengubah struktur penduduk tentunya sehingga yang pasti akan meningkat beban pembangunan," ujar Sukaryo.

Sukaryo menambahkan, struktur penduduk berubah maka angka ketergantungan pun berubah. Angka ketergantungan adalah rasio dari penduduk usia non produktif (usia 0-14 tahun dan 64 tahun ke atas) terhadap penduduk produktif.

Jika angka ketergantungan di bawah 50 maka terbuka jendela peluang terjadinya bonus demografi.

"Ledakan penduduk pun sebenarnya tidak akan serta merta mengubah angka ketergantungan sehingga masih memungkinkan terjadinya bonus demografi," beber Sukaryo.

Bonus demografi akan terjadi jika prasyarat terpenuhi yaitu penduduk yang berkualitas, penduduk usia produktif terserap di pasar kerja (termasuk wanita), adanya tabungan masyarakat, dan pertambahan penduduk terkendali.

Mengenai akankah bonus demografi dapat tercapai? Sukaryo mengatakan bahwa bonus demografi akan terjadi bila mana syarat-syarat yang ada terpenuhi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES