Peristiwa Daerah

DPRD Kabupaten Bandung Minta Disparbud Optimalkan Perhatian ke Situs Budaya

Jumat, 10 Juli 2020 - 22:42 | 29.94k
Ketua DPRD Kabupaten Bandung Sugianto saat reses di Situs Nagara Padang, di Desa Rawabogo, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jumat (10/7/20). (FOTO: Iwa/TIMES Indonesia)
Ketua DPRD Kabupaten Bandung Sugianto saat reses di Situs Nagara Padang, di Desa Rawabogo, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jumat (10/7/20). (FOTO: Iwa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Ketua DPRD Kabupaten Bandung Sugianto berharap Pemkab Bandung melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud Bandung) mengoptimalkan pelestarian situs-situs bersejarah di Kabupaten Bandung. Salah satunya situs Nagara Padang, di Desa Rawabogo, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. 

Hal itu dilontarkan Sugianto saat reses di Nagara Padang, Jumat (10/7/2020). Sarana penunjang infrastruktur jalan untuk menuju lokasi situs ini harus jadi prioritas agar para pengunjung meningkat dan merasa nyaman di perjalanan menuju lokasi. 
 
"Negara Padang merupakan salah satu situs sejarah dan situs budaya yang ada di wilayah Kabupaten Bandung yang patut dijaga dan dilestarikan," kata Sugih. 

Menurutnya, setelah mendengar paparan dari kasepuhan setempat, ternyata Nagara Padang memgandung makna dan filosopi dalam kehidupan manusia baik individu, keluarga maupun kepemimpinan yang patut dicontoh. 

“Selama ini banyak keluhan dari tokoh adat, seniman dan pelaku seni budaya, bahwa Disparbud kurang peduli dan kurang membina seni budaya lokal di Kabupaten Bandung dan lebih mengkedepankan seni budaya luar,” kata Sugih.

Padahal menurutnya ada ratusan sanggar seni budaya di Kabupaten Bandung tersebar hampir di setiap kecamatan yang sudah mampu bicara di tingkat nasional. Termasuk salah satunya Situs Nagara Padang yang sudah terkenal di nusantara. 

Gunung Padang atau Pasir Pamipiran disebut-sebut dalam Sejarah Kerajaan Galuh 536–852 Masehi. Gunung ini dikenal sebagai tempat pertapaan Prabu Premana Dikusuma (Ajar Sukaresi, Resi Ajar Padang, Bagawat Sajala-jala) yang memerintah sekitar 703 M. Catatan sejarah budaya menunjukkan pada masa pemerintahan Prabu Premana Dikusuma terjadi pergolakan kekuasaan.

Pergolakan kekuasaan ini berujung pembunuhan Premana Dikusuma oleh Sang Tamperan (Patih Galuh saat itu), orang yang dipercayai untuk menjalankan kekuasaan ketika Raja sedang bertapa. Peristiwa pembunuhan itu terjadi di Gunung Padang. Lokasi Gunung Padang yang dimaksud berada di Galuh bagian Barat (Pamana Sunda, perbatasan Sunda, dekat Sungai Citarum). Cerita pembunuhan itu ditulis dalam Pantun Ciung Wanara, dan Babad Kerajaan Galuh.

Lokasi tersebut saat ini berada di Gunung Padang yang disebut Situs Nagara Padang, di Desa Buni Nagara, Kecamatan Singdangkerta, Kabupaten Bandung Barat saat ini. Sebelum pemekaran Bandung Barat, keberadaan situs ini masuk di wilayah Kabupaten Bandung. Situs Nagara Padang saat ini dikelola oleh para juru kunci di Desa Rawabogo, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung.(*)
 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Bandung

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES