Peristiwa Nasional

Aman dan Sehat Bersepeda di Masa Pandemi? Ini Tips Gus Haris

Jumat, 10 Juli 2020 - 19:16 | 75.65k
Bersepeda dengan menjaga jarak aman (FOTO: Ryan/TIMES Indonesia)
Bersepeda dengan menjaga jarak aman (FOTO: Ryan/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Seiring dengan demam gowes atau bersepeda, bermunculan juga kecelakaan yang melibatkan pesepeda di jalan. Rabu (8/7/2020) misalnya, seorang pesepeda meninggal akibat kecelakaan di jalur pantur, depan Mapolres Probolinggo, Jatim. Itulah yang menjadi perhatian Gus Haris.

Bagaimana bersepeda aman dan sehat? Mengingat, di masa new normal akibat pandemi Covid 19 belakangan, memang memicu demam gowes atau bersepeda.

dr Moh Haris Damanhuri menyarankan, sebisa mungkin menghindari gowes di jalur utama yang dipenuhi kendaraan besar. "Karena posisi pesepeda kadang tak terlihat oleh kendaraan-kendaraan besar," kata dokter penggagas event Genggong Go Green ini.

Yang tak kalah penting menurut Gus Haris, pakai standar keamanan (safety). Seperti helm, sarung tangan, sepatu dan pelindung lainnya yang dianggap perlu. Termasuk lampu-lampu penanda agar terlihat oleh kendaraan bermesin lainnya.

Kepala Biro Kepesantren Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong ini juga mengingatkan untuk tetap menjaga sopan santun di jalan.

"Jaga jalur bersepeda. Saling menghargai dengan pengguna lainnya. Kena terkadang kita sering lupa diri pada saat bersepeda ramai-ramai sehingga memakan Jalur pengguna jalan lainnya," ujarnya kepada TIMES Indonesia.

Berkaitan dengan pandemi Covid 19, menurut Gus Haris sebaiknya menghindari gowes massal. Agar jarak aman di masa pandemi terjaga dengan baik, tetap aman dan terhindar dari resiko penularan.

Kemudian tetap bermasker untuk menghindari cipratan dalam bentuk apapun di jalan. "Jika sekedar Funbike apalagi bersepeda ringan sangat aman bermasker. Kecuali bersepeda berat seperti roadbike, penggunaan masker akan sedikit mengganggu pernafasan karena kebutuhan oksigen cukup besar," terangnya.

Kenali kemampuan diri dalam bersepeda, karena pada saat bersepeda berat, kerja jantung dan organ-organ lain pun akan ikut berat. "Jika lewat batas maka akan fatal akibatnya. Hal terburuknya adalah henti Jantung," beber pria yang juga musisi ini.

Yang terakhir, bersepeda sebagai obat bahagia. Karena itu, pastikan saat bersepeda, kondisi tubuh dalam keadaan fit dan sehat, agar relaksasinya maksimal. Kemudian, jaga kebersihan. Sebab Mlmenjaga lingkungan adalah kewajiban semua orang utamanya para pesepeda sebagai pelaku Go Green.

"Dengan bersepeda kita sudah membantu mengurangi polusi dengan baik, sambil menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan," kata Gus Haris. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES