Ekonomi

Petrokimia Gresik Menuju Related Diversified Industry, Apa itu?

Jumat, 10 Juli 2020 - 17:46 | 62.13k
Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi (Kiri) bersama Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel (Kanan) saat panen jagung di Gorontalo beberapa waktu lalu (FOTO: Humas Petrokimia Gresik)
Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi (Kiri) bersama Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel (Kanan) saat panen jagung di Gorontalo beberapa waktu lalu (FOTO: Humas Petrokimia Gresik)

TIMESINDONESIA, GRESIK – Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi menyebut strategi bisnis  ke depan, PG menuju related diversifed industry. Hal ini merupakan strategi perusahaan pupuk terlengkap ini di tengah pandemu Covid-19.

Petrokimia Gresik, kata Rahmad memiliki strategi untuk terus berkontribusi bagi ketahanan pangan nasional melalui penyediaan solusi bagi agroindustri menuju pertanian berkelanjutan.

“Transformasi yang telah dijalankan Petrokimia Gresik sejak tahun 2019 kini tidak sekadar menjadi burning platform, tapi sudah menjadi katalisator," ujar Rahmad ketika sambutan dalam HUT-48 Petrokimia Gresik, Jumat (10/7/2020).

Untuk itu pada tahun 2020 ini, kata Rahmad PG akan mulai bertransformasi dari single industry firm menjadi related diversified industry dengan meneruskan hilirisasi produk, melalui 3 (tiga) strategi, yaitu peningkatan kapasitas, rekonfigurasi pabrik, dan pengembangan produk baru.

"Strategi peningkatan kapasitas akan dimulai dengan membangun pabrik AlF3. Pabrik baru ini menambah kapasitas produksi AlF3 menjadi dua kali lipat atau 25.000 ton per tahun. Pabrik ini mengolah limbah yang dihasilkan oleh Pabrik Asam Sulfat menjadi bahan penolong untuk peleburan tembaga, sehingga akan mampu meningkatkan revenue," ungkapnya.

Rahmad menyatakan usia ke-48 tahun ini juga menjadi milestone keberhasilan Petrokimia Gresik memproduksi Methyl Ester Sulfonate (MES), produk baru yang dikembangkan bekerjasama dengan Surfactant Bioenergy Research Centre Institut Pertanian Bogor (SBRC IPB). 

MES adalah bio-degradable surfactant yang dapat digunakan di sektor migas untuk meningkatkan produksi lapangan minyak tua melalui teknologi EOR (Enhanced Oil Recovery). "Ini merupakan terobosan penting yang sangat ditunggu dan diharapkan oleh pelaku industri minyak dan gas di Indonesia," ungkap Rahmad.

Berikutnya, di tahun ini Petrokimia Gresik juga akan membangun pabrik Soda Ash dengan kapasitas 300 ribu ton. Pabrik ini nantinya akan menjadi yang pertama di Indonesia, dan akan menjadi penopang penting dalam mendukung tumbuh kembangnya industri kaca dan deterjen dalam negeri. 

"Melalui program hilirisasi diharapkan Petrokimia Gresik semakin mampu melaksanakan tugas pokok sebagai penopang ketahanan pangan nasional, serta memperkuat industri kimia nasional," ujar Rahmad. 

Lebih lanjut Ia menjelaskan bahwa transformasi yang dijalankan Petrokimia Gresik sejak awal tahun 2019 telah berjalan on the track. Di mana tranfromasi 2019 yang fokus pada perbaikan supply chain ini berhasil mengantarkan Petrokimia Gresik meraup laba bersih sebesar Rp 1,5 triliun atau 129 persen dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2019 yang ditetapkan sebesar Rp 1,16 triliun.

"Ini merupakan energi baru untuk meneruskan program transformasi di tahun 2020-2021, sehingga Petrokimia Gresik dapat terus berkembang dan berkontibrusi nyata untuk bangsa, masyarakat dan stakeholder," tutup Rahmad.

Petrokimia Gresik, lanjut Rahmad, menyebutkan bahwa DNA perusahaan adalah DNA perubahan. Sejak pertama berdiri pada tahun 1972, Petrokimia Gresik selalu melakukan hal-hal transformatif. 

Mulai dari memproduksi pupuk tunggal berbasis Nitrogen dan Fosfat, pupuk majemuk NPK pertama di Indonesia dengan basis chemical reaction, pupuk organik dengan kandungan C-Organik 12,5%, pupuk hayati.

Kemudian berkembang ke beragam produk pengembangan seperti benih, pengendalian hama, probiotik, kapur pertanian, dekomposer, sejumlah produk olahan pertanian, serta beragam produk kimia untuk keperluan berbagai jenis industri lainnya.

"Untuk itu, pada tahun 2020 ini Petrokimia Gresik akan mulai bertransformasi dari single industry firm menjadi related diversifed industry dengan meneruskan hilirisasi produk, melalui 3 (tiga) strategi, yaitu peningkatan kapasitas, rekonfigurasi pabrik, dan pengembangan produk baru," tambah Dirut Rahmad Pribadi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Gresik

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES