Peristiwa Nasional

Kementan RI: Percepatan Tanam Padi, Sektor Pertanian di Jatim Aman dari Covid-19

Jumat, 10 Juli 2020 - 14:18 | 28.68k
Mentan RI Syahrul Yasin Limpo saat melakukan percepatan tanam padi. (FOTO: Kementan RI for TIMES Indonesia)
Mentan RI Syahrul Yasin Limpo saat melakukan percepatan tanam padi. (FOTO: Kementan RI for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTAPemprov Jatim menggalakkan percepatan tanam padi menjelang musim kemarau basah yang akan terjadi. Percepatan tanam padi ini merupakan perintah dari Presiden RI Jokowi dan Kementerian Pertanian RI (Kementan RI) kepada Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur (Jatim) Hadi Sulistyo mengatakan, gerakan ini diawali di enam daerah penghasil beras terbanyak di Jatim yaitu Jember, Ngawi, Nganjuk, Bojonegoro, dan Tuban. 

"Nantinya kabupaten/kota yang lain mengikuti. Termasuk sudah ada tambahan Kabupaten Sumenep yang juga sudah menjalankan percepatan tanam padi," ujar Hadi di Surabaya, Jumat (10/7/2020).

Hadi menjelaskan musim kemarau tahun ini merupakan musim kemarau basah. Sehingga pada bulan Juli masih ada sisa hujan yang bisa ditampung untuk tanaman padi. Tapi kemarau basah ini juga ada dampak minusnya, yaitu masalah hama penyakit, terutama wereng dan tikus.

Karena itu, lanjut Hadi, Dinas Pertanian Jawa Timur mengimbau agar dinas pertanian kabupaten/kota dan petani se Jawa Timur untuk mewaspadai hama ini. Menurut dia, pihaknya sudah melakukan koordinasi dan untuk mengantisipasi masalah ini.

"Kami sudah menyediakan obat untuk hama tersebut yang siap dikirim ke setiap kabupaten/kota. Jika sewaktu-waktu butuh obat, kami siap mensuplai. Daerah harus mengajukan terlebih dahulu, tapi kalau kabupaten/kota bisa menyelesaikan sendiri ya sudah," ungkap Hadi.

Terkait dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor pertanian, Hadi pun menyebut, tidak terlalu besar. Sebab, pertanian merupakan sektor yang paling aman dari dampak Pandemi Covid-19.

Untuk distribusi hasil pertanian, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta gugus tugas agar hasil pertanian bisa terjual dan tidak memberatkan petani.

"Kita juga sudah melakukan pemetaan ketersediaan stok pangan. Jangan sampai ada kendala karena Jatim ini andalan Indonesia. Produksi padi kita selalu surplus," terangnya.

Diketahui, Jatim merupakan salah satu wilayah berstatus lumbung pangan nasional. Saat ini memiliki luas panen pada semester I 2020 seluas 1.120.153 hektare (ha). 

Sedangkan untuk produksi padi pada semester I ini diperkirakan mencapai 6.185.310 ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 4.066.348 ton beras. Potensi konsumsi di Jatim diperkirakan mencapai 2.133.143 ton beras. Sehingga pada Semester I 2020 ini surplus beras Jatim mencapai 1.933.205 ton beras.

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menyatakan Gerakan Percepatan Tanam pada April-September 2020 ini dilaksanakan di 8 wilayah andalan, 9 wilayah utama dan 16 wilayah pengembangan.

Kementan memberikan bantuan benih, alat mesin pertanian, asuransi pertanian dan pendampingan agar percepatan tanam sukses dan memberikan hasil yang tinggi. 

"Ini saatnya setiap wilayah membuktikan komitmennya. Komitmen untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat, maka dari itu gerakan percepatan tanam menjadi yang utama," jelasnya.

Suwandi menekankan, sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, percepatan tanam padi sudah dilakukan sejak awal bulan ini. Jajaran di Kementan langsung turun ke lapangan memastikan semua wilayah satu suara melakukan perceparan tanam. Pada MT II target tanam seluas 5,6 juta hektar. 

Dari situ nantinya bulan juli sampai desember akan ada 12,5 - 15 juta ton beras. "Luas panen Januari Juni 5,83 juta hektar dengan produksi 29,31 juta ton gabah kering giling," jelas Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES