Pemerintahan

Pinjaman Disetujui, Gubernur KH Abdul Gani Kasuba Bertolak ke Jakarta

Jumat, 10 Juli 2020 - 11:57 | 97.36k
Gubernur KH Abdul Gani Kasuba saat naik ke mobil menuju Bandara Babullah Ternate. (Foto: Wahyudi Yahya/TIMES Indonesia)
Gubernur KH Abdul Gani Kasuba saat naik ke mobil menuju Bandara Babullah Ternate. (Foto: Wahyudi Yahya/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TERNATEGubernur Maluku Utara (Malut) KH Abdul Gani Kasuba pada Jumat (10/7/2020) siang tadi bertolak dari Bandara Babullah Ternate menuju Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng (CGK) menggunakan pesawat komersial Garuda Indonesia.

Perjalanan luar daerah perdana di masa pandemi Covid-19 ini kaitannya dengan pinjaman Pemprov Malut ke PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) yang diajukan sebesar Rp 500 miliar telah disetujui dan direncanakan penandatanganan perjanjian pembiayaan.

"Sudah disetujui, tinggal saya tandatangan," ucap Gubernur kepada TIMES Indonesia ketika dikonfirmasi di kantor perwakilan Pemprov Malut di Ternate, sebelum menuju Bandara.

Gubernur juga telah menyampaikan kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri RI) Muhammad Tito Karnavian terkait pembangunan di Halmahera khususnya di ibu kota provinsi Sofifi. "Sudah sampaikan ke Kemendagri beliau mendorong supaya membangun Sofifi," ujarnya.

Orang nomor satu di Maluku Utara ini mengatakan dana itu diperuntukkan pembangunan infrastruktur jalan dan rumah sakit. "Anggaran untuk infrastruktur, diantaranya jalan di Halmahera Selatan, Sula, kemudian rumah sakit umum (RSU) Sofifi," imbuhnya.

Terkait pinjaman, Sekretaris Daerah Samsuddin A Kadir sebelumnya mengatakan pinjaman Pemprov ke pihak ketiga ini diprioritaskan pada dua item pembangunan infrastruktur yakni proyek Rumah Sakit Umum (RSU) Sofifi dan proyek jalan dan jembatan.

Kendati demikian, dua proyek tersebut bergantung pada anggaran hibah dan APBD induk. "Perencanaan pembangunan Rumah Sakit, kita dapat hibah. Sementara diproses untuk keluar hibahnya dan ditenderkan. Sedangkan proyek jalan dianggarkan pada APBD kita. Ini sebagai syarat untuk MoU pinjaman," jelasnya.

Lebih lanjut, Samsuddin menyampaikan, untuk pengembaliannya sebesar 7 persen atau Rp. 35 miliar dari total pinjaman Rp 500 miliar selama 5 tahun. "Tapi untuk tahun pertama belum pengembalian. Tahun kedua dan seterusnya baru ada pengembalian pinjaman," ungkapnya (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES