Politik Pilkada Serentak 2020

Wacana Whisnu - Gus Hans Menguat di Pilwali Surabaya, Ini Kata Partai Golkar

Jumat, 10 Juli 2020 - 11:49 | 100.35k
Foto pasangan WS dan Gus Hans di sejumlah whatsApp group. (Foto: whatsapp)
Foto pasangan WS dan Gus Hans di sejumlah whatsApp group. (Foto: whatsapp)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Munculnya sejumlah foto pasangan Whisnu Sakti (WS) - Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans untuk Pilwali Surabaya di WhatsApp Group (WAG) memantik reaksi sejumlah kalangan. Maklum Whisnu Sakti yang digadang-gadang maju Wali Kota Surabaya merupakan sosok penting pengganti Wali Kota Tri Rismaharini, selain nama Eri Cahyadi.

Dalam gambar yang tersebar di WAG, Whisnu memakai baju putih, sementara Gus Hans memakai baju koko ungu, berlatar tulisan Surabaya Rumah Nasionalis yang Religius.

Spekulasi bermunculan, salah satunya soal wacana Gus Hans menjadi wakil dari bakal calon wali kota (bacawali) dari PDI Perjuangan.  Padahal nama Gus Hans sudah diusulkan Golkar Surabaya untuk jadi pendamping Machfud Arifin di Pilkada Surabaya.

Dr. Dwi Prasetyo, pakar politik Universitas Wijaya Putra, menyampaikan, pertarungan menuju kursi balai kota semakin seru. Mendekati pendaftaran ke KPU, nama Whisnu Sakti menjadi rebutan sejumlah untuk digandeng menuju kursi Wali Kota Surabaya.

"Sekarang muncul foto Mas Whisnu dan Gus Hans, ini bisa dipahami garis nasionalis masih diperhitungkan untuk kepentingan Pilwali Surabaya," terang Dwi Prasetyo.

Selain itu, alumnus doktor Universitas Airlangga (Unair) ini, menyampaikan, menguatnya Whisnu Sakti menunjukkan  basis dukungan massa akar rumput PDI Perjuangan Kota Surabaya masih kuat.

Sementara kans Wali Kota Tri Rismaharini yang dikabarkan mendukung Eri Cahyadi terus melemah.

"Keduanya mempunyai basis  pendukung yang sama. Ternyata nama Whisnu Sakti lebih masiv di masyarakat, dari pada Eri Cahyadi," terang Dwi Prasetyo.

Pakar politik muda ini, tidak menampik dukungan Whisnu Sakti bakal maksimal di pilwali nanti. Meski begitu, Whisnu harus mengantongi rekom PDI Perjuangan, dan mendapat pasangan calon wakil wali kota yang mampu mendukung suaranya di massa pendukung.

"Basis merah (PDIP) harus berkoalisi dengan parpol lain. Jika dukungan suranya maksimal," ucapnya.

Munculnya gambar Whisnu Sakti dan Gus Hans sebenarnya penuh risiko. Sebab Partai Golkar sudah mengikuti koalisi besar mendukung Calon Wali Kota Machfud Arifin.

Dwi Prasetyo memprediksi, bahwa Partai Golkar tidak mempunyai alasan kuat  mencabut dukungan dari Machfud Arifin. Sebab Partai Golkar sudah masuk dalam koalisi besar pendukung Machfud Arifin.

Secara etika politik, ia menyebutkan sebagai kader parpol, tidak baik bila berbeda dengan kebijakan politik induk parpolnya. Sebagai pengurus Golkar,  tidak baik bagi Gus Hans bila berbeda politik dengan parpolnya. Sebab Partai Golkar sudah mendukung Machfud Arifin bersama 7 parpol lainnya. Seperti PAN, PKB, Nasdem, Gerindra, Demokrat, PPP, dan PKS.

"Tanpa Golkar, Gus Hans tidak akan mendapat tiket maju Pilwali bersama Whisnu  Sakti," tegasnya.

Ia menerangkan, sampai saat ini figur yang sudah benar-benar siap maju sebagai Calon Wali Kota Surabaya adalah Machfud Arifin. Mantan Kapolda Jatim ini juga mendapatkan dukungan dari 8 partai politik.

"Saya melihat di berbagai pemberitaan, Pak Machfud Arifin terus menyapa warga, terus konsolidasi dengan tim pemenangnya, juga peduli memberikan bantuan bagi warga yang terdampak pandemi Covid-19 maupun memberikan bantuan bagi rumah sakit dan tenaga medis," katanya.

"Upaya turun ke bawah Pak Machfud Arifin ini juga bisa bedampak mendongkrak popularitasnya. Warga yang sebelumnya tidak mengenal siapa calon wali kotanya, akhirnya bisa mengenalnya. Kalau tidak ada calon lain yang mengimbanginya, popularitas Machfud Arifin akan semakin meroket," terangnya.  

Terpisah Sarmudji Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur nanyatakan  bahwa rekomendasi parpol bergambar pohon beringin lebat tidak akan bisa pindah ke lain hati. Politisi gaek Partai Golkar ini, menegaskan rekomendasi sudah dijatuhkan pada Machfud Arifin.

"Partai Golkar sudah mengeluarkan surat penetapan sementara ke Pak Machfud Arifin," tegas Sarmudji.

Terkait beredarnya foto pasangan Whisnu Sakti-Gus Hans untuk Pilwali Surabaya yang beredar di sejumlah WAG, orang pertama di Partai Golkar ini mengaku tidak mengetahuinya. Dirinya menegaskan, tidak ada perubahan rekomendasi ke calon lainnya. " Ya kita ke Pak MA (Machfud Arifin)," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES