Peristiwa Daerah

Bapenda Kota Malang Beri Jempol Komitmen Cafe Jagongan Jail, Usaha Warga Binaan Lapas

Kamis, 09 Juli 2020 - 22:15 | 64.57k
Kepala Bapenda Kota Malang menyerahkan piagam taat pajak dan bukti NPWPD mewakili Pemerintah Kota Malang kepada Kepala Lapas Kelas 1 Lowokwaru, sebagai pembina Cafe Jagongan Jail. (Foto: Bapenda Kota Malang for TIMES Indonesia)
Kepala Bapenda Kota Malang menyerahkan piagam taat pajak dan bukti NPWPD mewakili Pemerintah Kota Malang kepada Kepala Lapas Kelas 1 Lowokwaru, sebagai pembina Cafe Jagongan Jail. (Foto: Bapenda Kota Malang for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang mengapresiasi komitmen Cafe Jagongan Jail, sebuah unit usaha warga Binaan Lapas Kelas 1 Lowokwaru, Kota Malang.

Selain aktif melakukan pendataan, sosialisasi hingga giat penagihan dalam upaya optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Malang dari sektor pajak, Badan Pendapatan Daerah juga memberi perhatian kepada usaha-usaha baru yang bermunculan di Kota Malang.

Kepala Bapenda Kota Malang, Ir Ade Herawanto MT mengapresiasi pembukaan cafe tersebut, Kamis (9/7/2020) malam. Kehadiran pria yang juga akrab disapa Sam Ade d'Kross itu juga sebagai bentuk dukungan atas usaha yang bermunculan di Kota Malang di masa transisi menuju New Normal.

Bapenda-Kota-Malang-a.jpg

"Kesadaran pengelola mendaftar sebagai Wajib Pajak Restoran juga patut menjadi teladan bagi pengusaha kuliner lain di Kota Malang," katanya.

Kepala Bapenda Kota Malang juga menyerahkan piagam taat pajak dan bukti NPWPD mewakili Pemerintah Kota Malang kepada Kepala Lapas Kelas 1 Lowokwaru, sebagai pembina Cafe Jagongan Jail.

Kepala Lapas Kelas I Malang, Agung Krisna, mengatakan Cafe Jagongan jail ini adalah kegiatan asimilasi warga binaan lapas. Kegiatan ini ditunjang melalui program pelatihan keterampilan kerja bagi warga binaan.

"Outputnya tenaga bisa terampil yang dididik di Lapas. Nunggu tanggal bebasnya kan masih lama. Sehingga kita berdayakan di sini," tuturnya.

Dengan demikian, kata Agung, warga binaan lapas bisa berkembang dan melakukan aktivitas produktif, bukan konsumtif.

"Di sini mereka belajar wirausaha. Selain itu juga dapat premi. Bentuknya dia nanti bisa dapat tabungan, buat bekal saat keluar nanti. Bahkan bisa bikin usaha baru," tandasnya.

Ia berharap, saat tenaga binaan lapas ini bebas, nanti bisa memberikan manfaat di tengah masyarakat. Sehingga tidak mengulangi tindakan kejahatan yang pernah dilakukan sebelumnya.

Agung memastikan, meskipun instansi pemerintahan, pihaknya berkomitmen taat melakukan kewajibannya membayar pajak.

"Walaupun kami sesama instansi pemerintah, sama-sama play merah, kami tetap komitmen melakukan kewajiban perpajakan. Pajak ini untuk masyarakat, bukan untuk Pemda. Sekecil apapun harus dipenuhi," tegasnya.

Bapenda Kota Malang melakukan kunjungan ke Cafe Jagongan Jail yang digerakkan oleh warga binaan Lapas Kelas 1 Lowokwaru Malang. Pihaknya mengapresiasi langkah produktif dan inovatif dengan ketrampilan kerja. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES