Peristiwa Daerah

Terbentur Tali Rumpon, Pendapatan Nelayan Tuna di Pulau Morotai Menurun Drastis

Kamis, 09 Juli 2020 - 20:17 | 34.14k
Ketua Koperasi Nelayan Hino Pomakanano Bangkit, Desa Wewemo, Kecamatan Morotai Timur, Habib Bandari. (Foto: Abdul H Husain/TIMES Indonesia)
Ketua Koperasi Nelayan Hino Pomakanano Bangkit, Desa Wewemo, Kecamatan Morotai Timur, Habib Bandari. (Foto: Abdul H Husain/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PULAU MOROTAI – Pendapatan nelayan tangkap ikan Tuna di Kabupaten Pulau Morotai Maluku Utara saat ini menurun drastis. Penyebabnya, karena tali rumpon perangkap ikan putus dan hanyut. Padahal rumpon itu menjadi tumpuan seluruh nelayan tuna di Morotai Timur dalam mendapat ikan tuna dalam jumlah besar setiap melaut.

Hal tersebut disampaikan Ketua Koperasi Nelayan Hino Pomakanano Bangkit, Desa Wewemo, Kecamatan Morotai Timur, Habib Bandari saat dikonfirmasi TIMES Indonesia. Kamis (9/7/2020) sore.

Ia jelaskan, menurunnya pendapatan nelayan tuna di Morotai Timur saat ini karena tali rumpon putus dan hanyut, pada dua bulan lalu. Sehingga nelayan saat ini mencari tuna semakin jauh dan sulit.

"Sebelumnya seluruh nelayan hanya mancing tuna di rumpon tersebut hasilnya melimpah, tapi sekarang rumponnya sudah tidak ada, jadi nelayan cari ikan semakin jauh dan pendapatannya tidak seperti ada rumpon," terangnya.

Menurutnya, alat bantu penangkapan ikan atau rumpon yang dipasang di laut dalam itu dimaksudkan untuk menarik gerombolan ikan agar berkumpul di sekitar rumpon, sehingga ikan mudah untuk ditangkap dan faktanya demikian.

"Rumpon tersebut kami para nelayan tuna menamakan rumpon ATM, karena ikannya tidak pernah kosong, tiap hari ada dan hasilnya pasti melimpah. Namun, setelah rumpon hanyut pendapatan nelayan langsung menurun drastis," terangnya.

Sejauh ini, kata Habib, nelayan telah berusaha mencari rumpon tersebut dan sudah ditemukan hanya kendalanya nelayan tidak memiliki tali untuk memasang kembali. Untuk itu, nelayan telah berkoordinasi dengan Kepala DKP dan supplier untuk bicara dengan perusahan agar dapat melakukan pengadaan tali rumpon untuk tuk di pasang kembali sehingga nelayan dapat menangkap ikan seperti semula.

"Kami sudah berkoordinasi dengan kepala DKP dan suppleer tuna di Desa Sangowo dan sudah ada titik terang. Katanya mereka akan menghubungi pihak perusahan. Hanya hingga saat ini belum ada realisasinya," tuturnya.

Disebutkan, selain soal rumpon, penyebab lain pendapatan nelayan turun adalah kondisi cuaca yang buruk saat ini, sehingga nelayan tidak bisa mencari ikan lebih jauh.

"Pendapatan kami saat masih ada rumpon masing masing nelayan bisa dapat 2 juta rupiah perhari dan jarak mancing hanya 9 mil. Namun, setelah tidak ada rumpon, kami mencari ikan tuna sampai ke laut Halmahera jarak sekitar 43 mil tapi pendapatannya jauh menurun, hanya 500 ribu perhari karena cuaca buruk," tegasnya.

Soal tali rumpon yang dikeluhkan nelayan, TIMES Indonesia coba mengkonfirmasi kepala DKP Kabupaten Pulau Morotai, Suriani Antarani, melalui WhatsApp tetapi belum memberikan tanggapan.

Sementara pihak perusahan PT Harta Samudra sebagai mitra kerja para nelayan tuna Pulau Morotai menyebutkan hingga saat ini pihak supplier belum memasukkan proposal soal tali rumpon sebagaimana kebutuhan nelayan Morotai Timur.

"Sejauh ini, supplier yang dimaksud nelayan, belum memasukkan proposal ke perusahan terkait kebutuhan tali rumpon. Namun, pihak perusahan pada posisinya siap membantu. Tetapi, semuanya harus dikoordinasikan dengan pihak DKP dan supplier sebagai mitra kerja agar semuanya jelas. Karena, kami tidak mau, memberi bantuan ke satu pihak lalu pihak lainnya menuntut lagi. Selain itu, status rumpon itu harus jelas milik semua nelayan yang menjadi mitra kerja. Jangan lagi, ada nelayan yang mancing di rumpon, dipotong pendapatannya." terang Menejer PT Harta Samudra Morotai, I Made Malihartadana, saat dikonfirmasi TIMES Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES