Peristiwa Nasional

Unair Beri 100 Obat Covid-19 untuk Langkah Uji Klinis di Lamongan

Kamis, 09 Juli 2020 - 17:17 | 36.34k
Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Unair, dr. Purwati (hijab hitam) memberi penjelasan terkait uji klinis obat Covid-19 kepada Bupati Lamongan, di Pendopo Lokatantra Lamongan, Kamis (9/7/2020). (FOTO: Humas pemkab Lamongan)
Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Unair, dr. Purwati (hijab hitam) memberi penjelasan terkait uji klinis obat Covid-19 kepada Bupati Lamongan, di Pendopo Lokatantra Lamongan, Kamis (9/7/2020). (FOTO: Humas pemkab Lamongan)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Kabupaten Lamongan menjadi salah satu multicenter study uji klinis obat Covid-19 yang ditemukan Universitas Airlangga (Unair) yang bekerjasama dengan Badan Intelegen Nasional (BIN) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Unair, dr. Purwati mengatakan, pihaknya menyerahkan sebanyak 100 obat yang nantinya akan diberikan kepada pasien Covid-19 di Lamongan, untuk kemudian diteliti sejauh mana kinerja obat tersebut.

"RS di Kabupaten Lamongan menjadi prioritas bersama RS di Kediri, Pemkot Surabaya dan RSPAD," kata Purwati, usai memberi penjelasan terkait uji klinis obat Covid-19 di Pendopo Lokatantra Lamongan, Kamis (9/7/2020).

Pelaksanaan uji klinis obat Covid-19 tersebut, kata Purwati, telah mendapatkan persetujuan dari Kepala BPOM, dengan menurunkan surat persetujuan uji klinis kepada Rektor Unair pada Jumat pekan lalu.

“Di masa pandemi seperti ini yang dapat kami lakukan yakni membuat pintasan untuk mencari obat, karena kalau membuat obat baru memerlukan proses yang panjang oleh karena itu kami meneliti obat yang sudah beredar, yang selama ini belum diketahui efek antivirusnya melalui serangkaian uji laboratorium. Kami menggunakan sampel virus Covid-19 yang menjangkit di Indonesia dan 14 regimen obat (6 senyawa tunggal dan 8 kombinasi),"

Purwati menjelaskan bahwa uji pertama yakni meliputi uji toksisitas terhadap tubuh, meneliti seberapa besar potensi dan daya bunuh terhadap virus serta meneliti seberapa besar efektivitas obat tersebut dalam penghambatan dan penurunan jumlah virus.

"Dari 14 regimen obat tersebut ditemukan 5 kombinasi regimen obat yang mempunyai potensi dan efektivitas yang cukup bagus untuk menghambat virus masuk ke dalam sel dan membantu menurunkan perkembangbiakannya di dalam sel. Hasilnya dapat diikuti bertahap dari 24 jam, 48 jam dan 72 jam jumlah virus berkurang hingga tidak terdeteksi (undetected)," ujarnya.

Uji klinis obat Covid-19 dari Unair tersebut disambut baik oleh Bupati Lamongan, Fadeli, yang juga berharap agar uji klinis tersebut menghasilkan kabar baik yang selama ini ditunggu oleh masyarakat. "Terimakasih atas upaya yang telah dilakukan oleh Unair BIN, BPOM dan Kementerian Kesehatan. Karena sudah diketahui bahwa Covid-19 ini masih belum ada obatnya. Semakin hari jumlah pasien masih bertambah. Semoga dengan adanya uji klinis ini segera ditetapkan obatnya dan dapat diproduksi massal sehingga dapat memutus mata rantai penularan covid-19 di Indonesia," kata Fadeli. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES