Ekonomi

Tembakau asal Desa Tlogorejo, Kabupaten Demak Ternyata Berkualitas Tinggi

Kamis, 09 Juli 2020 - 13:45 | 224.27k
Petani di Desa Tlogorejo Karangawen Demak sedang merawat tanaman tembakau di lahan miliknya (FOTO: Fuhatur Rohman/TIMES Indonesia)
Petani di Desa Tlogorejo Karangawen Demak sedang merawat tanaman tembakau di lahan miliknya (FOTO: Fuhatur Rohman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, DEMAKDesa Tlogorejo Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak ternyata punya potensi produk tembakau unggulan.

"Sebenarnya hasil panen di Desa Tlogorejo itu banyak, seperti padi, palawija, jagung, kacang-kacangan dan tembakau. Namun di Desa kami memiliki satu produk hasil tani nggulan yaitu tembakau," ujar Hadi Suswo Pranoto, Sekdes Telogorejo. Kamis (9/7/2020).

Sementara itu, Kepala kelompok tani Desa Telogorejo menturkan tembakau yang dihasilkan petani adalah tembakau Jember. "Kalau di sini, hasil panen tembakau di Desa Telogorejo itu disebut dengan nama tembakau Jember," ujar Muhammad Shodiq.

petani-Tembakau-2.jpg

Keunggulan tembakau Desa Telogorejo itu, lebih banyak disebabkan oleh faktor tanah yang subur "Alhamdulillah, tanah di Desa Telogorejo itu subur untuk ditanami tembakau dibanding desa lainnya. Karena Desa Telogorejo itu sudah termasuk dataran tinggi," katanya.

Ketua kelompok tani Telogorejo itu menambahkan, tembakau Desa Desa Telogorejo juga punya rasa yang khas.

"Di cari pabrik-pabrik rokok itu, ada di sini soalnya. Saat panen, banyak dari perusahaan rokok itu yang mengambil bahan baku dari sini. Sudah menjadi langganan, alhamdulillah setiap kali panen itu sudah tidak ada lagi tembakau yang tersisa di Desa kami. Habis dipesan oleh perusahaan-perusahaan rokok," ungkapnya.

Desa Tlogorejo memiliki lahan seluas 83 hektar yang ditanami tembakau. Setiap musim kemarau tiba, petani mulai menanam tembakau. "Alhamdulillah, lahan tersebut digarap oleh warga kami sendiri," imbuhnya.

Adapun modal yang dikeluarkan untuk menggarap lahan tembakau 83 hektar di Desa Tlogorejo tersebut, sekitar tiga puluh juta. "Alhamdulillah, dengan harga jual dua puluh lima ribu perkilonya, masih mendapat keuntungan sebanyak lima puluh persen," tutupnya.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES