Pemerintahan Bencana Nasional Covid-19

Kementan RI Pastikan Produk Eucalyptus 'Antivirus' Corona Diproduksi Swasta

Rabu, 08 Juli 2020 - 07:04 | 66.66k
Kepala Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian Fadjry Djufry. (FOTO: Kementan RI for TIMES Indonesia).
Kepala Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian Fadjry Djufry. (FOTO: Kementan RI for TIMES Indonesia).
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kepala Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan RI) Fadjry Djufry,  kembali meluruskan pemberitaan terkait inovasi produk eucalyptus 'antivirus' corona yang banyak beredar. Ia mengatakan isi dalam pemberitaan banyak yang bersifat bias, dan menimbulkan disinformasi. 

“Kami tegaskan kembali, sebagai lembaga pemerintah tidak diperkenankan untuk melakukan aktivitas penjualan. Kami berinovasi sebagai kontribusi bagi negara ditengah pandemi. Latar belakangnya jelas, dengan memanfaatkan sumberdaya alam Indonesia yang luar biasa melimpah,” ujar Fadjry di Jakarta (7/7/2020).

Fadjry mengatakan, agar masyarakat dapat menjangkau produk berbasis eucalyptus tersebut, pihaknya telah melakukan kerjasama dengan mitra industri, agar produksi inovasi hasil dalam negeri tersebut dapat dilakukan secara massal.

Keterlibatan industri diharapkan berdampak positif dalam mempercepat pemanfaatan produk tersebut, agar sampai di tangan masyarakat, mengingat Balitbangtan tidak boleh berbisnis sebagai lembaga riset. 

“Prototype produk eucalyptus ini adalah hasil riset kolaborasi pusat penelitian di bawah Litbangtan. Begitu juga lisensinya  sudah dengan salah satu mitra industri. Soal harga mereka sendiri yang tentukan. Cost produksi kan sudah urusan mereka," tegas Fadjry. 

Perihal penyebutan nilai produk yang dilansir media, menurutnya itu hanya preferensi harga yang diharapkan. "Kami ingin harganya nanti terjangkau. Tidak memberatkan beban masyarakat, sehingga manfaatnya dirasakan berbagai kalangan masyarakat," ujarnya. 

Disamping itu, Ia berharap kolaborasi yang dilakukan tersebut dapat mendorong kesejahteraan petani yang memproduksi bahan-bahan dasar dari produk inovasi berbasis eucalytus tersebut. 

“Harapannya mitra kami ini dapat menyerap hasil petani kita. Seperti petani dari Lampung dan Medan yang sudah mengembangkan beberapa jenis eucalyptus. Uji efektivitas produk yang ada, harapannya mendorong agar produk ini segera produksi massal” ungkap Fadjry. 

Fadjry menambahkan, saat ini pihaknya tengah melanjutkan riset eukalyptus, dan akan dilanjutkan dengan uji klinis bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan universitas. 

Dengan adanya kerjasama tersebut, menurut Fadjry, Kementan ingin memperkuat kolaborasi antar lembaga, agar nantinya hasil penelitian ini makin sempurna, dan makin bermanfaat.

“Jadi posisi kami sangat jelas, jangan ada yang salah persepsi, atau berpolemik lagi terkait ini, posisi kami Badan Litbang Pertanian d ibawah Kementan RI adalah melakukan penelitian, serta uji laboratorium terhadap inovasi berbasis eucalyptus ini," kata Fadjry. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES