Peristiwa Daerah

Mau Menyeberang ke Bali, Sopir Banyuwangi Non Perusahaan Gratis Rapid Test

Selasa, 07 Juli 2020 - 19:07 | 24.97k
Kendaraan logistik yang hendak menyebrang ke Bali (Foto: Rizki Alfian/Dok. TIMES Indonesia)
Kendaraan logistik yang hendak menyebrang ke Bali (Foto: Rizki Alfian/Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Para sopir logistik non perusahaan yang hendak mengirim barang ke Bali kini bisa memanfaatkan layanan rapid test gratis dari Pemkab Banyuwangi. Para sopir bisa mendapatkan di 45 puskesmas di berbagai kecamatan se-Kabupaten Banyuwangi.

Kepala Dinas Banyuwangi dr Widji Lestariono mengatakan, fasilitasi rapid test gratis ini untuk merespons kebijakan Pemprov Bali yang memberikan syarat bahwa semua sopir logistik yang menuju Bali harus membawa rapid test dengan hasil non reaktif saat memasuki Pelabuhan Gilimanuk.

"Tentunya ini bagi sopir yang tidak tergabung di perusahaan menambah biaya perjalanan. Maka kami membuka fasilitas gratis ini," ujar Rio, sapaan akrab Widji Lestariono, Selasa (7/7/2020).

Rio mempersilakan sopir yang tak berada di bawah naungan perusahaan untuk ke Puskesmas, dengan terlebih dulu menyertakan surat rekomendasi dari Dinas Perhubungan. Adapun sopir yang berada di bawah naungan perusahaan, diharapkan perusahaannya memfasilitasi rapid test mandiri.

"Kami berharap ini meringankan beban para pelaku usaha mikro dan kecil di Banyuwangi. Yang petani bisa kirim hasil panennya dengan lancar, yang UMKM bisa pasok barang-barangnya ke Bali tanpa terkendala rapid test," imbuh Rio.

Salah seorang sopir yang memanfaatkan rapid test gratis adalah Masruri. Dia rutin mengirim aneka makanan ringan ke Pulau Dewata. Masruri mengikuti rapid test gratis di Puskesmas Sobo, Kecamatan Banyuwangi.

"Saya nanti malam berangkat ke Bali. Alhamdulillah ada rapid test gratis dari Pemkab Banyuwangi," kata Masruri usai melakukan rapid tes di Puskesmas Sobo.

Surat hasil rapid test tersebut, sesuai ketentuan nasional, berlaku 14 hari. Sehingga sopir seperti Masruri bisa menggunakannya hingga 14 hari ke depan, dan bisa kembali rapid test ulang setelah waktu di surat keterangan habis. 

Masruri sebelumnya merasa berat jika harus melakukan rapid test mandiri. "Tadinya bingung juga karena pendapatan jadi agak menurun kalau rapid test sendiri. Kalau gratis begini, saya bisa menyisihkan lumayan untuk dibawa pulang buat keluarga," ujarnya.

Selain Masruri, ada Mujiono yang memanfaatkan fasilitas rapid test gratis di puskesmas. Mujiono merupakan pemasok sayur ke Bali.

"Sejak ada virus Corona, saya tidak kirim sayur ke Bali karena permintaannya menurun drastis. Sekarang sudah mulai pulih, mau kirim perdana lagi, tenyata harus menyertakan rapid test, maka saya memanfaatkan layanan gratis ini," ujar Mujiono.

Ia mengatakan, rapid test gratis dari Pemkab Banyuwangi ini meringankan biaya yang harus dikeluarkannya. "Tentu saja rapid test gratis ini sangat bermanfaat, karena biaya untuk menyeberang dan bensin saja sudah lumayan. Padahal sayuran yang dikirim belum sebanyak sebelum adanya wabah," tukas sopir asal Kabupaten Banyuwangi ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES