Ekonomi

Wali Kota Semarang Bangun Hunian Layak untuk Korban Normalisasi BKT

Selasa, 07 Juli 2020 - 18:55 | 21.76k
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi sedang menginspeksi lokasi pembangunan kampung nelayan. (FOTO: Mushonifin/TIMES Indonesia)
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi sedang menginspeksi lokasi pembangunan kampung nelayan. (FOTO: Mushonifin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Sebanyak 98 keluarga di Tambakrejo Semarang Utara yang terdampak normalisasi banjir kanal timur (BKT) yang saat ini masih ditempatkan di hunian darurat, akan segera mendapatkan hunian  layak. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memastikan pembangunan Kampung Nelayan ditargetkan selesai pada awal Desember tahun 2020 ini.

"Diharapkan Kampung Nelayan yang dibangun nantinya dapat menjadi hunian yang nyaman bagi warga kampung Tambakrejo," ujar Hendi pada Selasa (7/7/2020).

Wali-Kota-Semarang-2.jpg

Hendi menginginkan Kampung Nelayan Tambakrejo dapat dibangun dengan baik, agar menjadi contoh proyek lainnya jika memerlukan relokasi.

“Pembangunan rumah deret ini semoga menjadi role model, agar yang namanya relokasi tidak selalu berdampak buruk, tapi justru dapat memberikan kemanfaatan dengan lingkungan yang lebih sehat, serta rejeki yang lebih banyak bagi warga,” tegasnya.

Di tengah masa pandemi yang masing melanda, Hendi tetap berupaya untuk melaksanakan rencananya itu. Pembangunan tersebut menjadi komitmen Hendi itu, dalam memperkecil dampak konflik pembangunan di Ibu Kota Jawa Tengah.

Hendi menceritakan bahwa penentuan lokasi rumah deret yang berada di kawasan eks Kalimati itu diambil dari hasil diskusi dengan warga yang berharap dapat mendekatkan area pemukiman dengan tempat kerjanya sebagai nelayan.

"Warga masyarakat menginginkan pemukiman yang dibangun nantinya supaya tidak jauh-jauh dengan lokasi mata pencaharian mereka sebagai nelayan. Jadi mudah-mudahan pembangunan kampung nelayan Tambakrejo ini dapat berjalan dengan lancar dan memberi manfaat bagi warga di sini," kata Hendi. 

Di sisi lain Hendi menekankan terkait komitmen dirinya dan jajaran Pemerintah Kota Semarang dalam menangani rob dan banjir di kawasan Semarang Timur. Antara lain melalui normalisasi 5 sungai besar meliputi Kali Tenggang, Kali Sringin, Kali Babon, Kali Banger, serta Banjir Kanal Timur yang cukup alot dalam prosesnya.

Wali-Kota-Semarang-3.jpg

Dirinya menegaskan, proses panjang yang dilakukan sejak tahun 2015 adalah untuk kepentingan besar masyarakat Kota Semarang. Dan upaya itu kemudian hari ini disebut mulai berbuah hasil, terutama untuk warga yang berada di wilayah timur, seperti Tambakrejo, Sawah Besar dan wilayah lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, apresiasi juga disampaikan Wali Kota Semarang kepada warga Tambakrejo terdampak BKT atas kegigihan dan komunikasi aktif yang tak pernah putus. Komunikasi itu kemudian ditindaklanjuti dengan koordinasi dengan Kementerian PUPR RI. Akhirnya melahirkan ijin untuk melaksanakan pembangunan hunian di area bantaran dengan perjanjian ke depannya. Di mana, saat kawasan diperlukan untuk kegiatan yang penting, maka komunikasi kembali dilakukan dengan warga. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES