FP UWG Malang Implementasikan Pendampingan Kampung Tangguh di Kelurahan Mojolangu

TIMESINDONESIA, MALANG – Kampus Inovasi UWG Malang turut menyukseskan kampung tangguh dengan mengirimkan Satuan Tugasnya.

Kampung tangguh merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang dalam rangka menanggulangi dampak negatif dari pandemi Covid-19 adalah dengan membentuk Kampung Tangguh, yang saat ini sudah menjadi salah satu ikon Kota Malang.

Konsep Kampung Tangguh ini awalnya terbentuk atas kerjasama antara beberapa komponen masyarakat di Kota Malang dengan pendamping Universitas Brawijaya.  Mengingat pentingnya pendampingan oleh para ahlinya, maka Walikota Malang telah mengundang seluruh perguruan tinggi di wilayahnya untuk bergerak bersama mensukseskan Konsep Kampung Tangguh ini dengan mengajak seluruh perguruan tinggi untuk menjadi pendamping Kampung Tangguh di wilayah sekitarnya. 

Adalah seorang warga Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang Tri Djoko, yang kebetulan adalah mahasiswa kelas karyawan Fakultas Hukum, bertandang ke Fakultas Pertanian UWG. Dari bincang-bincang singkat, tercapailah kesepakatan pendampingan Kampung Tangguh RW 02 Kelurahan Mojolangu melalui salah satu kriteria yaitu Kampung Tangguh Pangan atau Logistik.  Sebagaimana diketahui, beberapa kriteria ketangguhan sebuah kampung telah ditetapkan yaitu Tangguh Sumberdaya Manusia, Tangguh Pangan/Logistik, Tangguh Keamanan, Tangguh Kesehatan, Tangguh Ekonomi dan Tangguh Informasi.

Sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kelurahan Mojolangu, hal mendesak yang harus dilakukan adalah pemanfaatan lahan. Oleh karena itu Dekan Fakultas Pertanian Dr. Ir. Darmaji, MP, salah satu anggota Satuan Tugas Kampung Tangguh UWG, menunjuk Program Studi Agroteknologi yang diketuai oleh Dr. Ir. Tri Wardhani, MP sebagai pelaksana pendampingan tahap pertama yang sudah dilaksanakan pada Kamis 2 Juli 2020.

Urban Farming adalah tema yang diusung oleh Tri Wardhani dan kawan-kawan kali pertama ini. Pendampingan ini diikuti oleh hampir seluruh dosen Prodi Agroteknologi yaitu Ir. Untung Sugiarti, MP; Dr. Ir. Ririen Prihandarini, MS; Ir. Toto Suhariyanto, MP; Yuni Agung Nugroho, SP, MP; Dr. Ir. Suslam Pratamaningtyas, MP; dan Ir. Elik Murni NN, MP. Tak ketinggalan mantan Rektor UWG Prof. Dr. Ir. Iwan Nugroho, MS sore itu tampak terlihat diantara Tim Agroteknologi.

Kepada masyarakat RW 02 Kelurahan Mojolangu, beberapa hal diperkenalkan diantaranya pembuatan pupuk organik dengan bantuan formula EM4 hasil karya Ririen Prihandarini, serta budidaya tanaman sayuran dengan konsep tambulampot. Antusias masyarakat terlihat pada kegiatan tersebut dengan cukup banyaknya warga masyarakat yang ikut terlibat melakukan langsung kegiatan yang dicontohkan.

“Pembuatan pupuk organik ini bertujuan untuk mengurangi kandungan kimia pada produk sayuran yang dihasilkan, sementara tambulampot ini sebagai pengganti pasar hidup untuk memenuhi sebagian kebutuhan masyarakat akan pangan, sehingga saat pandemi masyarakat yang terdampak secara ekonomi, tidak terlalu sulit untuk memenuhi kebutuhan pangan sebagai salah satu upaya untuk membangun dan  mempertahankan daya tahan tubuhnya agar terhindar dari paparan Covid-19,” kata Tri Wardhani menjelaskan.

“UWG Malang memiliki banyak dosen dengan kompetensi yang beragam. Bukan hanya Tangguh secara Pangan atau logistik saja yang kita harapkan dapat dicapai oleh Kelurahan Mojolangu ini, tetapi ketangguhan di bidang yang lain juga akan kami dampingi melalui kolaborasi dengan seluruh komponen yang ada di kampus.  Bila diperlukan kami juga dapat memfasilitasi untuk berkolaborasi dengan pihak lain di luar kampus,” jelas Tri Wardhani menambahkan.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement