Indonesia Positif

UWG Malang Catat Ajakan Presiden pada FRI

Selasa, 07 Juli 2020 - 11:12 | 37.43k
Rektor UWG, Dr. Agus Tugas Sudjianto, ST.,MT., diruang sidang sedang mengikuti arahan bapak Presiden. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Rektor UWG, Dr. Agus Tugas Sudjianto, ST.,MT., diruang sidang sedang mengikuti arahan bapak Presiden. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGUWG Malang ikuti pertemuan pimpinan tertinggi lembaga pendidikan tinggi se Indonesia yang bertajuk Konferensi Forum Rektor Indonesia, Konvensi Kampus XVI dan Temu Tahunan XXII, Sabtu (4/7/2020). Disamping menggelar webinar, kegiatan juga diisi dengan pelantikan ketua terpilih FRI periode 2020-2021. Tuan rumah kegiatan ini adalah IPB University Bogor.

Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Presiden RI Ir. H. Joko Widodo ini diikuti oleh 1.200 rektor seluruh Indonesia. Universitas Widyagama Malang menjadi salah satu peserta dengan kehadiran langsung Rektor Dr. Agus Tugas Sudjianto, ST, MT. Dengan serius namun santai, rektor berkacamata cukup tebal ini menyimak jalannya webinar di Ruang Sidang Rektorat Lantai III Gedung Widya Graha Kampus II, sejak jam 09.00 wib hingga selesai menjelang jam 13.00 wib.

Acara diawali dengan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan laporan penyelenggara yang disampaikan oleh Ketua FRI 2019, Prof. Dr. Yos Johan Utama, SH, MHum.  Disamping menyampaikan laporan penyelenggaraan, pada akhir laporannya Rektor UNDIP ini menyampaikan apresiasi atas kebijakan Pemerintah RI berkenaan dengan diberikannya bantuan biaya kuliah bagi 419.000 mahasiswa semester 3, 5 dan 7 yang terdampak pandemi Covid-19; 200.000 KIP-Kuliah bagi mahasiswa baru dan 267.000 mahasiswa KIP-Kuliah on going (Bidik Misi, ADIK dan lain-lain) dengan total anggaran sebesar 4,1 T pada semester gasal 2020/2021.

Sebelas poin rekomendasi hasil diskusi dan seminar Hukum dan Kebangsaan di UNDIP, Revolusi Mental dan Pendidikan di UNNES, Revitalisasi Pendidikan Tinggi di UGM, Ekonomi, Sosial, Budaya di Unhas, Kampus Merdeka di Unisma, Internasionalisasi Perguruan Tinggi di di Universitas Narotama dan Ketahanan Pangan di IPB University, juga disampaikan.

Forum-rektor.jpgForum rektor se Indonesia saat mengikuti pengarahan dari Presiden Jokowi secara daring

Dua diantaranya yang dapat dicatat adalah tanggungjawab negara di bidang pendidikan kepada perguruan tinggi yang mengalami kesulitan beradaptasi dengan kondisi pandemi Covid-19 yang mengharuskan proses pembelajaran dilakukan secara daring, berupa bantuan bebas biaya internet bagi dosen dan mahasiswa dan perhatian dan perlindungan pemerintah kepada perguruan tinggi dalam negeri yang belum memiliki daya saing global yang memadai terkait dengan diijinkannya perguruan tinggi asing masuk ke Indonesia.

Setelah laporan penyelenggara, acara dilanjutkan dengan sambutan tamu kehormatan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang sekaligus membukan rangkaian acara secara resmi. Beberapa hal disampaikan oleh Jokowi antara lain laporan Bank Dunia pada 1 Juli 2020 yang menyebutkan bahwa Indonesia telah naik tingkat dari Low Middle Income Country dengan GNI sebesar 3.840 $ AS menjadi Upper Middle Income Country dengan GNI sebesar 4.050 $ AS. 

Menurut mantan Walikota Solo ini Indonesia memiliki peluang cukup besar untuk keluar dari zona Middle Income Trap ini  dengan terus melakukan upaya untuk meningkatkan prasyarat yang dibutuhkan antara lain SDM unggul yang kompetitif.

“Disinilah letak pentingnya peran perguruan tinggi. Covid-19 telah memberikan pelajaran kepada kita semua. Dalam kondisi yang serba tidak pasti ini, perguruan tinggi harus melakukan cara-cara luar biasa yang smart of the cut, yang out of the box untuk dapat menemukan kreasi dan inovasi. Inilah peran besar FRI,” jelasnya.

Pada akhir sambutan sebelum meresmikan pertemuan tahunan para pemimpin lembaga pendidikan tinggi seluruh Indonesia ini Jokowi mengajak FRI untuk melakukan tiga hal. Pertama, FRI menjadi forum peduli dan berbagi tentang banyak hal. Kedua, FRI mampu memfasilitasi mahasiswa untuk bisa belajar kepada siapa saja: dosen, pelaku industri, wirausaha, praktisi pemerintah, praktisi hukum dan lain-lain agar dapat menangkap perubahan yang dinamis di era hyper kompetitif ini.

Ketiga, perguruan tinggi hendaknya lebih aktif bekerjasama dengan dunia industri dan kawasan industry antara lain dengan membuka program studi baru sesuai dengan kebutuhan industry setempat. Keempat, perguruan tinggi harus memberikan perhatian kepada kesehatan fisik dan mental mahasiswanya, menanamkan jiwa Merah Putih yang memegang teguh Pancasila dengan memperkokoh rasa kebangsaan yang harus dilakukan dengan cepat untuk dapat mencetak generasi muda unggul untuk mambangun Indonesia maju.

Pada akhir sambutan, Jokowi berharap tahun 2045, saat dasa warsa republik ini, Indonesia mampu mewujudkan diri sebagai negara berpenghasilan tinggi yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES