Peristiwa Nasional

Pimpin Ratas Pembangunan Tol Trans Sumatera, Ini Arahan Presiden RI Jokowi

Selasa, 07 Juli 2020 - 15:24 | 48.06k
Presiden Jokowi saat memimpin Ratas mengenai percepatan pembangunan proyek strategis nasional jalan tol Trans Sumatra dan Cisumdawu, Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta, Selasa (7/7). (Foto: Humas/Agung)
Presiden Jokowi saat memimpin Ratas mengenai percepatan pembangunan proyek strategis nasional jalan tol Trans Sumatra dan Cisumdawu, Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta, Selasa (7/7). (Foto: Humas/Agung)

TIMESINDONESIA, JAKARTAPresiden RI Jokowi (Joko Widodo) memimpin Rapat Terbatas (Ratas) percepatan pembangunan proyek strategis nasional jalan tol, utamanya di Trans Sumatera dan di Cisamdawu Jawa Barat.

"Ini dalam rangka memberikan daya ungkit percepatan pemulihan ekonomi nasional kita. Dan kita tahu tol Trans Sumatera ini sepanjang kurang lebih 2.765 kilometer (km)," ujar Presiden saat memberikan pengantar pada Ratas di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta, Selasa (7/7/2020) yang dikutip dari setkab.go.id.

Kepala Negara berharap pembangunan jalan tol tersebut dapat mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Pulau Sumatra sehingga akan terjadi efisiensi, waktu tempuh, dan meningkatkan fungsi multiplier effect dua sampai tiga kali lipat terhadap PDB.

Berikut, arahan Presiden pada Ratas tersebut:

Pertama, berkaitan dengan Jalan Tol Trans Sumatra ini kebutuhan untuk investasinya sebesar Rp476 triliun. "Dari total investasi itu masih ada kebutuhan tambahan pendanaan sebesar Rp386 triliun untuk menyelesaikan keseluruhan ruas backbone sampai 2024," kata Presiden.

Pada kesempatan itu, Presiden minta betul-betul dikalkulasi kelayakan finansialnya dan juga opsi-opsi untuk tambahan ekuitas dalam melanjutkan proyek ini. "Saya minta ada terobosan sumber-sumber pembiayaan alternatif untuk mengurangi beban ekuitas dari PMN dan juga tidak tergantung pada APBN," ujarnya.

Kedua, terkait pembangunan jalan tol Cisumdawu, Presiden melihat di lapangan adanya hambatan urusan administrasi terkait proses pembebasan lahan dan pengembalian dana talangan tanah.

"Saya ingin mendengar masalah ini. Dan ini agar segera diselesaikan, terutama Kementerian ATR/BPN. Kemudian juga masih belum lengkapnya peraturan teknis pelaksana, baik ini di Kementerian ATR/BPN maupun di Kementerian Keuangan," tegas Presiden seraya menambahkan karena tol ini juga berkaitan dengan Bandara Kertajati.

Terakhir, Presiden berharap adanya regulasi yang sederhana dan ringkas guna mengatasi kendala aturan teknis dan prosedur administrasi yang selalu berulang kali terjadi.

"Penyelesaiannya selalu kasus per kasus, tidak kita buat regulasi yang sederhana yang ringkas, yang cepat. Saya kira sebetulnya solusinya itu," pungkas Presiden RI Jokowi dalam Ratas tentang pembangunan tol Trans Sumatera dan Cisamdawu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES