Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Mengukur Komitmen Pembelajaran Daring

Selasa, 07 Juli 2020 - 14:44 | 250.65k
Ganjar Setyo Widodo, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Malang (UNISMA).
Ganjar Setyo Widodo, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANGSAH. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengatur bagaimana penyesuain proses pembelajaran di Perguruan Tinggi pada masa pandemi ini. Penyesuaian tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di lingkungan Kemendikbud serta Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa untuk semester gasal tahun akademik 2020/2021, pembelajaran disemua jenjang, termasuk perguruan tinggi yaitu menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh atau yang lebih dikenal dengan sistem pembelajaran daring.

Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi untuk proses dan pelaksanaannya. Dalam pemanfaatan teknologi tersebut, dosen dan mahasiswa tetap bia berinteraksi walaupun tidak bertatap muka, pada jam yang berbeda sekalipun. Semua tersebut karena pemanfaatan teknologi yang semakin hari semakin canggih. Dalam interaksi tersebut, dosen bisa bertatap maya, online chatting and discussion dan memberikan tugas diakhir pembelajaran.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA KUNJUNGI www.unisma.ac.id

Disisi lain, untuk menunjang pelaksaan pembelajaran daring, sudah banyak sekali platform Learning Management System (LMS) yang menyediakan fitur-fitur pembelajaran tersebut. Yang paling populer yaitu Moodle, Google Classrom, Edmodo, dan lain sebagainya. Sedangkan aplikasi pendamping yaitu aplikasi untuk berinteraksi di luar LMS yaitu Whattsapp Group, Zoom Meeting, dan lain sebagainya.

Jika kita lihat demografi kita, maka seperti mahasiswa akan sangat bisa mengikuti perkulihan dengan model pembelajaran daring karena mereka termasuk dalam generasi alpha yang cirinya yaitu dekat dengan penggunaan teknologi. Namun sebaliknya, dosen di Indonesia rata-rata masih banyak yang termasuk dalam kategori generasi lama, yang cirinya yaitu kurang familiar dengan penggunaan teknologi. Tentu hal tersebut menjadi tantangan tersendiri dalam pembelajaran daring.

Pembelajaran daring tentu berbeda dengan pembelajaran tatap muka. Yang terjadi, sejauh pengamatan saya, pembelajaran daring kebanyakan dilakukan dengan aplikasi tatap muka maya misalnya dengan menggunakan aplikasi zoom meeting. Teknis pelaksanaannya yaitu dosen menerangkan panjang lebar dan mahasiswa menjadi penontonnya. Mahasiswa sebagai penonton pun terkadang ada yang bergabung namun sebenarnya tidak bergabung karena sambil melakukan pekerjaannya di rumah.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA KUNJUNGI www.unisma.ac.id

Oleh karena itu, dosen sebagai pemimpin kelas, haruslah memakai aplikasi Learning Manajemen System (LMS). Di dalam LMS tersebut, dosen bisa berkesempatan untuk memberikan materi perkuliahan dengan sebanyak-banyaknya, melakukan diskusi dan mengevaluasi pembelajaran. Sistem yang dibangun LMS memang dikembangkan untuk itu. Keaktifan, kehadiran, dan evaluasi terhadap mahasiswa, bisa dengan mudah terpantau oleh course creator/dosen. Dengan begitu, dosen akan tidak menjadi pemeran utama dan mahasiswa sebagai penontonnya.

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan menggunakan LMS ini perlu kesadaran dari semua pengajar. Walaupun dalam penyusunan modulnya sedikit membutuhkan waktu, namun manfaat yang didapat bisa lebih dari pembelajaran tatap muka di kelas dan apalagi kalau hanya menggunakan tatap maya yang jauh dari ideal pembelajaran daring.

Dari sisi penyelenggara, Perguruan Tinggi harus berkomitmen juga untuk menyediakan Learning Manajemen System yang tertata dengan baik dan terintegrasi dengan data administrasi kampus sehingga pembelajaran daring mampu terlaksana dan memudahkan pengguna yaitu dosen dan mahasiswa.

Sehingga pada akhirnya, semuanya Perguruan Tinggi, Dosen, dan Mahasiswa harus komit untuk mengembangkan pembelajaran daring yang bermutu dan terkontrol dan mampu menghasilkan lulusan yang sama baiknya dengan pembelajaran tatap muka normal. Semoga.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA KUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Ganjar Setyo Widodo, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Malang (UNISMA).

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES