Covid-19 di Jombang Terus Naik, Aktivis Pertanyakan Anggaran Besar Pemkab
TIMESINDONESIA, JOMBANG – Para aktivis di Kabupaten Jombang mempertanyakan kinerja Pemkab Jombang dalam penanganan penyebaran Covid-19 di Kota Santri. Ini karena saat ini angka Covid-19 sudah tembus lebih dari 300 pasien.
Direktur Lingkar Indonesia untuk Keadilan (LInK) Jombang, Aan Anshori menilai Pemkab selama ini terlihat kurang bekerja maksimal dalam penanganan Covid-19. Padahal, pemkab sudah punya anggaran besar, yakni senilai hampir Rp150 Miliar.
"Mereka kedodoran dalan aspek preventif, kuratif maupun aspek recovery ekonomi," katanya kepada TIMES Indonesia, Selasa (7/7/2020).
Selain itu, dari sisi edukasi publik terkait Covid-19 masih kurang berjalan baik, pelayanan kesehatan juga masih jauh dari harapan. Dan bantuan ekonomipun, kata Aan Anshori belum sepenuhnya tersalurkan dengan baik dan transparan.
"Akuntabilitas penggunaan dana juga lemah. Pemkab harus memastikan semua pasien yang dianggap Covid dibebaskan dari biaya apapun. Setiap warga Jombang bisa memperoleh kesempatan tes secara gratis," ujarnya.
Sebelumnya juga, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jombang juga menyatakan, terus tingginya angka Covid-19 ini, tak lain karena agenda Rapid test yang dilakukan masif.
Selain karena rapid test yang masif, banyak masyarakat Kota Santri yang bekerja di luar Jombang. Akhirnya, potensi terpapar Covid-19 ini sangat besar. "Juga butuh komitmen dan peran serta masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan," kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jombang, Budi Winarno. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Sumber | : TIMES Jombang |