Peristiwa Daerah

Ratusan Hektare Lahan Padi di Lamongan Diserang Tikus

Selasa, 07 Juli 2020 - 12:49 | 55.96k
Lahan milik salah satu petani di Kecamatan Tikung yang terserang hama tikus. (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)
Lahan milik salah satu petani di Kecamatan Tikung yang terserang hama tikus. (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Ratusan hektare lahan padi pertanian di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, mengalami puso atau gagal panen akibat serangan hama tikus.

Berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Lamongan, lahan padi yang mengalami puso mencapai 426 hektare.

Kepala dinas TPHP Lamongan, Rudjito menyebutkan, lahan tanaman padi yang mengalami puso tersebut berada di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Maduran dan Kecamatan Tikung.

"Di Kecamatan Maduran seluas 49,7 hektare, sementara di Kecamatan Tikung 377 hektare," kata Rudjito, Selasa (7/7/2020).

Akibat lahan padi yang mengalami puso di dua kecamatan tersebut, kerugian yang dialami petani mencapai Rp 3,836 miliar lebih, dengan rincian kerugian petani Kecamatan Maduran sebesar Rp 403,5 juta lebih dan Kecamatan Tikung mencapai Rp 3,087 miliar lebih.

Beruntung lahan pertanian yang mengalami puso tersebut, kata Rudjito, sudah diasuransikan sehingga kerugian yang dialami petani dapat diminimalisir.

"Tanaman yang terserang tikus dan gagal panen seluas 426 hektare sudah mengajukan klaim ke Jasindo, dengan total ganti rugi sebesar Rp 2,556 miliar," ucap Rudjito.

Selain mengakibatkan puso di Kecamatan Tikung dan Maduran, serangan binatang pengerat tersebut juga menyerang lahan tanaman padi di 24 kecamatan, dengan tingkat kerusakan yang bervariasi. Mulai dari kategori ringan, sedang hingga berat.

"Total lahan yang mengalami kerusakan ringan seluas 1.157 hektare, kerusakan sedang 34 hektare, sedangkan kerusakan berat 95 hektare, tapi tidak sampai puso," tuturnya.

Meski demikian, Rudjito menyebut bahwa tingkat serangan hama tikus tahun ini mengalami penurunan jika dibandinkgan tahun sebelumnya. Sebab menurutnya, para petani telah belajar dari pengalaman sebelumnya dan melakukan berbagai langkah antisipasi serangan hama tikus.

"Sekarang ini petani punya teknik tersendiri untuk membasmi tikus, yaitu dengan menggunakan setrum, tapi tapi sudah menggunakan teknologi. Jadi hanya ampuh untuk tikus, kalau terkena manusia secara otomatis jeglak (aliran listrik terputus). Kalau tikus yang terkena banyak secara bersamaan juga otomatis jeglak. Alatnya sangat ekonomis, tapi belum kita rekom, karena belum diuji secara resmi," ucapnya

Selain itu, Rudjito mengatakan, Dinas TPHP Lamongan juga telah melakukan berbagai upaya penanggulangan hama tikus untuk mencegah puso. "Diantaranya melakukan penyediaan umpan racun, pengasapan dan gropyokan di lahan padi bersama petani," kata Rudjito. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES