Peristiwa Daerah

Gus Hans: Tolak RUU HIP Jangan Digiring Benci Parpol Tertentu

Selasa, 07 Juli 2020 - 12:42 | 37.11k
Gus Hans. (Dok.TIMES Indonesia)
Gus Hans. (Dok.TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Selasa (7/7/2020) pagi ini mulai pukul 09.00 WIB, Gerakan Umat Islam Tolak Komunis (Gamis) berencana menggelar tabligh akbar dan apel siaga menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di depan Gedung DPRD Jatim, Jalan Indrapura, Surabaya.

Dikonfirmasi terkait rencana aksi tersebut, pihak Polda Jatim menyebut sudah ada izin dan telah dilakukan sejumlah antisipasi pengamanan.

“Sudah (berizin) dan sudah kita siapkan antisipasi,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko di sela mengikuti Rakor analisa dan evaluasi penanganan Covid-19 di wilayah Sidoarjo dan Gresik di Mapolda Jatim, Senin (6/7/2020) malam.

Di sisi lain, tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans berharap tabligh dan apel siaga tersebut tetap mengedepankan semangat untuk menjaga kondusifitas Jatim.

“Terutama Surabaya yang masih dalam kondisi zona merah Covid-19. Jangan sampai menimbulkan klaster-klaster baru,” katanya.

Merujuk data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Jatim, jumlah positif Corona di Surabaya masih tinggi mencapai 6.517 kasus. Rinciannya 3.006 sembuh, 2.986 dirawat, dan 525 meninggal.

Selain antisipasi penyebaran Covid-19, lanjut Gus Hans, urusan komunisme maupun anti-Pancasila adalah masalah besar dan menjadi masalah bersama. “Jangan direduksi dengan isu-isu kepentingan politik praktis dan juga rezim,” ujarnya.

Gus Han mengatakan, kalau sampai dicampur dengan permasalahan rezim dan kebencian terhadap Parpol tertentu, justru akan mereduksi permasalahan besar yakni komunisme dan paham anti-Pancasila.

Komunis Masalah Bersama

Bukankah alasan para penolak RUU HIP — yang sekarang judul redaksinya diusulkan menjadi RUU Pembinaan Ideologi Pancasila (RUU PIP) — untuk menjaga Pancasila dari komunisme?

“Makanya kita memiliki semangat yang sama, tetapi jangan direduksi atau dicampur dengan isu-isu politik praktis tertentu, kebencian terhadap rezim dan Parpol tertentu” katanya.

“Saya berharap tidak terjadi penggiringan ke isu-isu yang sifatnya praksis dan juga terlalu lokal, karena ini masalah besar,” sambungnya.

Justru, tandas Gus Hans, yang dibutuhkan adalah mencari teman untuk melawan komunisme, bukan malah menambah musuh. Karena itu semuanya harus bersatu dengan partai apa pun dalam melawan komunisme.

“Nanti khawatirnya, inginnya menghilangkan komunisme, tetapi malah bergeser ke isu-isu yang sifatnya tidak substantif,” ucapnya.

“Intinya jangan kondusivitas dan jangan mau dikerdilkan isu ini menjadi isu kecil kebencian antar partai. Komunisme adalah masalah kita bersama,” kata Gus Hans terkait aksi tolak RUU HIP.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES