Peristiwa Nasional

Membandingkan Masker 10 Ribu Dapat Tiga dan Masker 25 Juta Milik Istri KSAD Jenderal Andika Perkasa

Selasa, 07 Juli 2020 - 07:05 | 502.09k
Istri KSAD, Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono saat memakai masker seharga 25 Juta. (Foto: grid.id)
Istri KSAD, Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono saat memakai masker seharga 25 Juta. (Foto: grid.id)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Munculnya nilai harga masker milik istri Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Andika Perkasa, Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono yang bombastis seharga 25 juta membuat publik terperangah.

lantas apa bedanya dengan masker seharga 10 ribu dapat tiga di pinggir jalan? Berikut penelusuran TIMES Indonesia.

Perbedaan mendasar masker yang digunakan oleh istri KSAD ini terletak pada bahan dan teknologi yang digunakan. Masker ini adalah buatan Clean Space Teknologi dengan seri Halo. 

Melalui halaman resminya, masker ini memiliki kemampuan untuk menyaring partikel debu dan kotoran, artinya termasuk virus dan bakteri juga mampu di saring.

"Respirator CleanSpace memanfaatkan teknologi perangkat medis paling  baru untuk perlindungan dan kinerja tinggi dibandingkan respirator pelindung perawatan kesehatan tradisional. Yang penting, desain intuitif dan ergonomis, membuat pelatihan dan penggunaannya mudah dan cepat - memastikan kenyamanan dan kepatuhan dalam pengaturan layanan kesehatan di mana perlindungan tim layanan kesehatan lini pertama sangat penting," tulis Dr Alex Birrell, CEO Clean Space lewat rilisnya.

Secara kasat mata, masker yang dipakai memang tampak berat. Namun ternyata dalam spesifikasi yang ditulis masker ini hanya memiliki berat 350 gram. 

Keunggulan lainnya adalah masker dengan bahan transparan ini membuat kita mudah untuk berkomunikasi karena gerak bibir bisa terbaca.

Masker ini sangat efektif digunakan  untuk tenaga medis yang bersinggungan langsung dengan pasien di rumah sakit. 

"Sebagian besar staf klinis dilatih dalam penggunaan APD tetapi ini perlu disegarkan secara teratur. Rumah sakit dan lembaga perlu meninjau aksesibilitas APD dan meningkatkan; mereka harus mengevaluasi peralatan baru yang meningkatkan kenyamanan, perlindungan, dan penggunaan kembali," kata Prof. Raina MacIntyre, Professor of Global Biosecurity Kirby Institute dan kepala NHMRC Centre for Research Excellence, Integrated Systems for Epidemic Response (ISER) seperti yang dikutip dari halaman resmi mereka.

Melihat kemampuan dari masker milik istri KSAD tersebut publik jangan pesimis jika hanya memiliki masker kain yang dijual dengan harga 10 ribu dapat tiga. Sebab sebelumnya, BNPB juga merekomendasikan masker kain, namun dengan catatan harus diganti jika sudah digunakan selama empat jam. 

“Masker kain bagi orang yang sehat maksimal dipakai tiga sampai empat jam, setelah itu harus diganti," kata  Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Nasional atau Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (GTTPC19) Prof. Wiku Adisasmito dalam acara sosialisasi pedoman standar alat pelindung diri (APD) dan jenis-jenis tes COVID-19 BNPB, Rabu (15/4/2020) lalu.

Nah itu tadi perbedaan masker milik istri KSAD dengan masker kain yang bisa didapat dengan harga lebih murah.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES