Jamasan Pusaka Hari Jadi Ngawi Terapkan Protokol Kesehatan Covid-19
TIMESINDONESIA, NGAWI – Jamasan pusaka rutin dilakukan setiap tahun sebagai rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi Ngawi. Tahun ini, jamasan pusaka tetap berlangsung di tengah pandemi Covid-19. Tentu saja pelaksanaan menggunakan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
"Acara sakral jamasan pusaka dan malam tirakatan tetap diadakan dengan protokol pencegahan Covid-19,” ungkap Bupati Ngawi Budi Sulistyono usai mengikuti jamasan pusaka, Senin (6/7/2020).
Kanang panggilan akrab Bupati Ngawi mengatakan, peringatan Hari Jadi ke-662 Ngawi dilaksanakan lebih sederhana dari sebelumnya. Sejumlah kegiatan, di antaranya pesta hiburan rakyat, ziarah makam para leluhur dan upacara peringatan Hari Jadi Ngawi ditiadakan.
Acara jamasan pusaka juga hanya dihadiri sekitar 50 orang. Undangan yang hadir wajib menggunakan masker. Sedangkan petugas jamasan yang mengenakan pakaian adat Jawa lengkap juga mengenakan face shield saat prosesi berlangsung.
Panitia dan undangan juga diwajibkan cuci tangan sebelum memasuki Pendapa Wedya Graha tempat jamasan pusaka berlangsung. Setiap orang juga diperiksa suhu tubuh menggunakan thermogun. Khusus panitia harus dinyatakan sehat oleh tim kesehatan.
"Kita mengedepankan protokol Covid 19 dengan seketat mungkin. Agar kegiatan jamasan pusaka tidak menjadi penambahan klaster baru," tegas Kanang.
Sesuai dengan prosedur pencegahan Covid-19, waktu kegiatan jamasan pusaka dalam rangka Hari Jadi Ngawi tidak boleh lebih dari 2 jam. Selain itu tidak ada acara makan di lokasi, konsumsi disediakan untuk dibawa pulang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |