Pendidikan New Normal Life 2020

Lebih dari 200 Camaba Peserta UTBK Jalani Rapid Test Gratis di RSUD Lamongan

Senin, 06 Juli 2020 - 15:54 | 71.15k
Camaba peserta UTBK melakukan rapid test di RSUD dr. Soegiri Lamongan, Senin (6/7/2020). (FOTO: MFA Rohmatillah/ TIMES Indonesia)
Camaba peserta UTBK melakukan rapid test di RSUD dr. Soegiri Lamongan, Senin (6/7/2020). (FOTO: MFA Rohmatillah/ TIMES Indonesia)
FOKUS

New Normal Life 2020

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Calon Mahasiswa Baru (Camaba) yang akan  peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) menyambut antusias layanan rapid test gratis yang diselenggarakan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soegiri Lamongan.

"Total hari ini ada 231 peserta yang rapid test," kata Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang RSUD dr Soegiri, dr. Tulus Pujianto, Senin (6/7/2020).

Tulus mengungkapkan, layanan rapid test gratis tersebut diberikan guna membantu Camaba kurang mampu yang akan mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri di Surabaya.

"Rapid test gratis ini kita laksanakan selama 3 hari, mulai hari ini sampai Rabu lusa. Mulai jam 8 pagi sampai jam 12 siang," tuturnya.

Untuk dapat mengikuti rapid test gratis tersebut, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya adalah Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

"Persyaratannya adalah fotocopy kartu peserta UTBK, SKTM dari desa setempat, kemudian KTP Lamongan, ini wajib, kalau di luar Lamongan kita tidak melayani," kata Tulus.

Setelah seluruh persyaratan tersebut sudah dilengkapi, peserta tinggal mendaftar ke loket pendaftaran RSUD dr. Soegiri Lamongan untuk dapat mengikuti rapid test.

Lebih lanjut Tulus menjelaskan, pihaknya tidak membatasi jumlah rapid test, berapapun akan dilayani oleh RSUD dr. Soegiri, asalkan masih sesuai jam kerja.

"Tidak ada pembatasan, kita los, berapapun kita layani, asal masih sesuai jam kerja. Jam kerja kita sampai jam 12. Kalau di atas jam 12 berarti kita layani besoknya," ucap Tulus.

Selain diperuntukkan bagi Camaba yang akan mengikuti UTBK, kata Tulus, para santri juga diperbolehkan mengikuti rapid test gratis tersebut.

"Santri-santri yang mau mondok itu juga boleh, asalkan SKTM harus ada, dan juga warga Lamongan," tutur Tulus.

Tulus menegaskan, rapid test gratis tersebut hanya diperuntukkan bagi keluarga tidak mampu. Sementara bagi Camaba peserta UTBK yang berasal dari keluarga mampu atau non SKTM yang melakukan rapid test di RSUD dr. Soegiri Lamongan, dikenakan biaya sebesar Rp 180 ribu. "Kalau untuk yang mampu atau non SKTM, kita berikan harga Rp 180 ribu. Jadi dibandingkan di luar sana, insya allah RSUD dr. Soegiri masih di bawahnya," ucap Tulus. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES