Peristiwa Nasional

Cegah Covid-19, Tanwir Muhammadiyah Berlangsung Secara Daring

Senin, 06 Juli 2020 - 11:49 | 48.07k
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir memimpin rapat pimpinan Muhammadiyah tingkat Pusat (FOTO: muhammadiyah.or.id)
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir memimpin rapat pimpinan Muhammadiyah tingkat Pusat (FOTO: muhammadiyah.or.id)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pimpinan Pusat Muhammadiyah memutuskan akan menggelar Tanwir Muhammadiyah dan Aisyiyah secara daring (online) pada 19 Juli 2020. Hal itu diputuskan PP Muhammadiyah dalam Rapat Pimpinan Muhammadiyah Tingkat Pusat, pada Minggu 5 Juli 2020.

Tanwir merupakan musyawarah tertinggi kedua setelah Muktamar ini diselenggarakan karena ingin memutuskan hal-hal terkait organisasi yang perlu ditetapkan pada forum Tanwir. Dalam Tanwir Muhammadiyah nanti juga akan dibahas tentang wacana penundaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah pada tahun 2021 atau 2022.

Pada pembukaan Rapat Pimpinan Muhammadiyah Tingkat Pusat ini Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan berbagai perkembangan yang diperoleh Muhammadiyah, dari Penambahan Jumlah Universitas Muhammadiyah. Ia juga mengapresiasi PWM Sulawesi Selatan yang sudah memiliki 7 Universitas. Kemudian Rumah Sakit Muhammadiyah yang dari 146 sekitar 47 Rumah sakit sdh mendapatkan akreditasi Bintang 5 Paripurna. 

Haedar juga mengapresiasi RS PKU Surakarta yang telah memperoleh Akreditasi Internasional, serta keterlibatan aktif Muhammadiyah dalam penanganan Covid-19 yang dinilai banyak kalangan sebagai Ormas yang paling terdepan dalam Penanganan Covid-19. Haedar pada kesempatan ini juga menyatakan sikap PP Muhammadiyah terhadap RUU HIP, yang paling di depan Menolak RUU tersebut.

“Bagi Muhammadiyah Persatuan Bangsa yang Utama, Penolakan RUU HIP ini bukan karena kepentingan Golongan tapi karena Kepentingan Bangsa,” kata Haedar.

Sementara itu, dalam Tanwir Muhammadiyah ada sejumlah agenda penting yang akan dibahas. Tanwir nanti akan membicarakan waktu untuk penundaan Muktamar Muhammadiyah, tadi ada beberapa usulan antara Juli 2021, November 2021, atau Juli 2022, nanti keputusannya ada di Tanwir. 

Selain membahas penundaan Muktamar, Tanwir yang akan digelar secara daring tersebut akan dilakukan konsolidasi organisasi secara total. Terutama bagaimana Muhammadiyah turut serta dalam menanggulangi pandemi Covid-19.

"Muhammadiyah akan tetap konsisten untuk ikut mengawal dan mengatasi pandemi ini. Bergerak dan berbuat nyata dalam menanggulangi penyebaran Covid-19 ini telah menjadi konsentrasi Muhammadiyah sejak awal,” kata Sekertaris PP Muhammadiyah, Agung Danarto.

Selain itu, dalam Tanwir Muhammadiyah juga akan dibahas program-program kerja Muhammadiyah, karena berkaitan dengan perpanjangan masa periode, khususnya di tengah pandemi ini. Sebelumnya, Muktamar Muhammadiyah awalnya akan digelar pada 1-5 Juli 2020. Untuk menghindari virus ini, Muktamar pun diundur ke 24-27 Desember 2020. Namun, keputusan akhir terkait penyelenggaran Muktamar akan diputuskan pada Tanwir Muhammadiyah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES