Peristiwa Daerah

Kustini Ajak Masyarakat Beli Batik dari Perajin Sleman

Senin, 06 Juli 2020 - 11:42 | 29.41k
Ketua Dekranasda Sleman, Kustini SP ketika mencoba Membatik dengan teknik manual canthing dan teknik cap. (FOTO: Dekranasda Sleman for TIMES Indonesia)
Ketua Dekranasda Sleman, Kustini SP ketika mencoba Membatik dengan teknik manual canthing dan teknik cap. (FOTO: Dekranasda Sleman for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Ketua Dekranasda Sleman, Kustini SP menggagas gerakan ajakan membeli produk batik buatan warga Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Gerakan ini dicetuskan isteri Bupati Sleman Sri Purnomo ini ketika menghadiri acara pertemuan dengan 25 perajin batik Sleman.

Tujuannya agar penjualan batik karya perajin Sleman meningkat sehingga, penjualan batik tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Koleksi batik saya dari hasil karya perajin Sleman ada ribuan potong. Karena sejak dulu saya memang suka batik,” kata Kustini dalam siaran pers Dekranasda Sleman kepada TIMES Indonesia, Senin (6/7/2020).

Kustini-SP-ketika-mencoba-membatik-dengan-teknik-cap-2.jpg

Dalam kesempatan itu, Kustini sempat mencoba melakukan aktivitas membatik secara manual dengan menggunakan canthing dan nilam. Juga membatik dengan Teknik cap. Hal ini dilakukan sebagai bukti bahwa dirinya memang mendukung eksistensi industri kecil dan menengah batik yang ditekuni warga Bumi Sembada. Bahkan, dirinya telah mencetuskan adanya motif batik parijotho dan salak.

“Dua tahun lalu, saya telah mengusulkan kepada Pemkab Sleman agar batik parijotho buatan perajin batik Sleman menjadi seragam resmi calon jamaah haji dari Kabupaten Sleman. Alhamdulillah, usulan tersebut diterima sampai sekarang masih berjalan,” terang perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua Tim PKK Sleman ini.

Kustini-SP-ketika-mencoba-membatik-dengan-teknik-cap-3.jpg

Kustini berharap, para pelaku usaha di Kabupaten Sleman dapat menggunakan batik asli Kabupaten Sleman menjadi seragam. Hal ini bertujuan agar batik Sleman dikenal masyarakat luas. Sehingga, meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Batik bisa dibuat souvenir atau merchandise khas Sleman. Bisa digunakan sebagai oleh-oleh atau buah tangan wisatawan yang berkunjung ke Sleman dan Jogja untuk keluarga dan rekan kerja,” papar Kustini.

Kustini berharap, gerakan membeli batik asli Sleman mendapat respon positif masyarakat. Sebab, sejak pandemi Covid-19 omzet perajin batik Sleman menurun drastis. “Warga yang tinggal Sleman harus membeli batik dari perajin Sleman. Ayo gunakan produk batik buatan warga kita sendiri,” ajak Ketua Dekranasda Sleman, Kustini SP. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES