Peristiwa Daerah

Siswa SMKN 1 Banyuwangi Tertipu Program Kuliah di China, Kepala Sekolah Hanya Minta Maaf

Senin, 06 Juli 2020 - 10:16 | 345.60k
H Paidi, S.ST, MT, Kepala Sekolah SMKN 1 Banyuwangi. (Foto: SMKN 1 Banyuwangi)
H Paidi, S.ST, MT, Kepala Sekolah SMKN 1 Banyuwangi. (Foto: SMKN 1 Banyuwangi)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Kepala Sekolah SMKN 1 Banyuwangi, H Paidi, S.ST, MT, hanya meminta maaf atas kasus yang menimpa sejumlah siswanya. Siswa SMKN 1 Banyuwangi, Jawa Timur harus kehilangan uang puluhan juta rupiah lantaran menjadi korban dugaan penipuan iming-iming kuliah di China yang dilakukan oleh Heri Sukamto, ASN guru Sejarah sekolah setempat.

Padahal sosialisasi program kuliah dinegeri tirai bambu tersebut dilakukan secara terang-terangan di depan kelas dan bukan hanya disatu kelas. Yang merupakan lingkup tanggung jawab Paidi, selaku Kepala Sekolah SMKN 1 Banyuwangi.

“Kapan hari kita ingatkan untuk segera diselesaikan, namun hingga sekarang belum tuntas. Kami atas nama Lembaga mohon maaf kepada keluarga terkait dengan kejadian ini,” ucap Paidi, Senin (6/7/2020).

Paidi juga mengaku kaget dengan adanya kejadian ini. Dan baru mengetahui setelah dua orang siswa mengadu pada 4 hari lalu.

Mengacu Permendikbud No 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah. Pada Pasal 1 Menyebut bahwa Kepala Sekolah bertugas memimpin dan mengelola satuan pendidikan. Dan di Pasal 15 ayat (1) menyebut bahwa Beban kerja Kepala Sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan  supervise kepada Guru dan  tenaga kependidikan.

Atau dengan kata lain, Paidi selaku Kepala Sekolah SMKN 1 Banyuwangi, diduga telah lalai dalam tugas dan tanggung jawab serta kecolongan. Yakni atas tindakan yang dilakukan oleh Heri, si guru Sejarah, didalam area sekolah. Yang mengakibatkan sejumlah siswa harus menjadi korban dan kehilangan uang puluhan juta rupiah.

“Kami terus berkomunikasi dengan Pak Heri,” katanya.

Sekedar diketahui, kasus yang mencoreng citra dunia pendidikan ini bermula pada Januari 2019 lalu. Kala itu, Heri, sapaan akrab Heri Sukamto melakukan sosialisasi program perkuliahan di China. 

Sedikitnya 3 siswa tertarik ikut program ini. Dan dengan sekuat tenaga, para orang tua siswa berjuang untuk membayar biaya yang diminta.

“Biaya kami cicil sejak April hingga September 2019, totalnya Rp 22,5 juta. Namun hingga kini program kuliah di China tersebut tidak pernah ada kejelasan,” ucap A, salah satu siswa SMKN 1 Banyuwangi, peserta program kuliah di Cina, Minggu kemarin (5/7/2020).

Kini, A beserta dua siswa lain peserta program kuliah di China, sudah lulus dari SMKN 1 Banyuwangi. Namun impian untuk kuliah jurusan Bisnis Manajemen di negeri tirai bambu, tak jua jadi nyata. Dan upaya mengadu kepada Kepala Sekolah pun tidak berbuah manis. Mereka justru diminta tutup mulut dan tidak bercerita pada siapa pun. Walau pun uang yang mereka bayarkan kepada Heri, guru di bawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, sebesar puluhan juta rupiah tak ada kejelasan.

Berita ini masih dalam proses konfirmasi, karena Heri Sukamto, guru Sejarah SMKN 1 Banyuwangi, juga belum menjawab konfirmasi wartawan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES