Peristiwa Daerah

Padukan Pahat Tradisional dan Airbrush, Barong Osing jadi Lebih Hidup

Senin, 06 Juli 2020 - 08:06 | 380.98k
Harun, seniman pahat Barong Osing, asal Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, bersama karya buatanya. (FOTO: Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)
Harun, seniman pahat Barong Osing, asal Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, bersama karya buatanya. (FOTO: Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Berbagai cara dilakukan para perajin Barong Osing di Banyuwangi untuk tetap bisa eksis. Salah satunya dengan berinovasi dalam proses pembuatan, yakni memadukan teknik tradisional warisan leluhur dengan cara-cara modern.

Ya, seperti yang dilakukan oleh Harun (48), seniman asal Dusun Krajan, Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur. Demi hasil yang maksimal, dia mulai meninggalkan proses pengecatan manual menggunakan kuas. Dan beralih pada teknik pewarnaa airbrush.

“Hasilnya lebih hidup dan warna lebih detil,” katanya, Senin (6/7/2020).

seniman-pahat-Barong-Osing-2.jpg

Barong Osing produksi Harun memang sudah masyur dikalangan kolektor dan pegiat seni di Bumi Blambangan dan sekitarnya. Pahatan Barong Prejeng, Barong Kumbo, Barong Kepruk, dan Macan-macanan, buatannya diakui sangat halus.

Haru pantas jadi ahli, karena bidang ini sudah digeluti sejak dia masih usia 13 tahun. Bahkan, saking hafalnya, untuk membuat Barong Osing, pria yang juga berprofesi sebagai pembuat bakso ini sudah tidak memerlukan lagi sketsa.

“Untuk membuat satu set Barong, biasanya membutuhkan waktu satu bulan,” jelasnya.

Dalam menghasilkan karya seni terbaik, Harun memilih jenis kayu tertentu. Dengan karakterisktik kuat namun mudah untuk dipahat. Seperti kayu Cangkring dan Pole. Dari bahan tersebut, Barong Osing buatannya rata-rata memiliki bobot antara 1,5-5 kilogram. Tergantung ukuran.

seniman-pahat-Barong-Osing-3.jpg

Dia menjelaskan, dengan proses pewarnaan menggunakan airbrush, Barong Osing buah tangan Harun, kini makin digandrungi. Karena warna lebih detil, nyata dan hidup.

Meski memiliki nilai seni tinggi, Barong asli suku Osing Banyuwangi, buatan Harun dijual dengan harga yang relatif terjangkau. Kepala Barong Osing ukuran besar dipatok Rp 2,5 juta, dan Rp 10 juta untuk satu set penuh. Ukuran sedang dibandrol Rp 2 juta. Jika satu set lengkap dijual Rp 6,5 juta.

“Barong ukuran kecil Rp 600 ribu, kalau satu set lengkap Rp 2 juta,” cetus Harun.

Pemerintah Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, mengakui eksistensi Harun. Dia disebut sebagai seniman pahat Barong Osing terbaik di wilayahnya.

“Keistimewaannya, pak Harun bisa memadukan antara seni pahat tradisional dengan pewarnaan modern menggunakan airbrush dalam pembuatan Barong Osing,” cetus Imam Bukhari (45), staf Desa Mangir. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES