Pendidikan

Haru dan Khidmat, SDIT Ahmad Yani Malang Gelar Wisuda Tahun 2020

Minggu, 05 Juli 2020 - 21:21 | 141.38k
Wisuda tahun 2020 SDIT Ahmad Yani Malang digelar sederhana namun khidmat (Foto: SDIT Ahmad Yani for TIMES Indonesia)
Wisuda tahun 2020 SDIT Ahmad Yani Malang digelar sederhana namun khidmat (Foto: SDIT Ahmad Yani for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Masih dalam suasana pandemi Covid-19, SDIT Ahmad Yani Malang menggelar wisuda Kelas VI tahun 2020. Acara bertajuk 'Pisah Kenang. Khataman.  Imtihan Akbar' ini dihelat Minggu (5/7/2020) di Hotel Trio Indah 2, Kota Malang.

Karena situasi wabah yang belum berakhir, acara pun digelar singkat dan sederhana. Namun itu tak mengurangi rasa haru dan khidmat dalam acara puncak yang dipersembahkan oleh wali murid kelas VI ini sebelum semua siswa memasuki sekolah mereka yang baru.

Turut hadir di acara spesial kali ini, Ketua Yayasan Masjid Jenderal Ahmad Yani Dr Abdul Madjid MA, Tim pengembang Bunda Mutini SPd, Ketua YDSF Malang Fandy Bakhtiar SPd dan Ketua Ummi Foundation malang Ustadz Badrus ST.

Acara dimulai dengan khataman juz 29 dan 30 oleh seluruh peserta didik dipandu langsung Ustdaz Badrus selaku Ketua Ummi Malang. Suasana terasa begitu syahdu ketika bait per bait lantunan ayat suci Al-Quran dibacakan oleh para peserta khataman.

Acara dilanjutkan dengan imtihan akbar atau ujian terbuka. Dalam sesi ini, semua peserta didik yg dites hafalannya berhasil menjawab pertanyaan dari para dewan penguji.

Wisuda-Sitaya-02.jpg

Setelahnya, acara yang dipandu Bunda Erna, ST selaku MC, terus mengalir hingga tiba pada momen pisah kenang. Di sesi ini, diselipkan momen tribute atau penghargaan kepada almarhum Ustadz Cholil dengan dipandu oleh Bunda Astin. Tak ayal, suasana pun berubah penuh kesedihan.

Semua larut dalam haru mengenang salah satu pengajar Ummi yang tutup usia Juni kemarin. "Ia adalah sahabat terbaik yang tak pernah lepas di genggamannya dengan bacaan Al Quran. Semoga Allah memuliakan beliau dengan memberi ganjaran surga," ucap Ketua Tim Ummi SDIT Ahmad Yani Malang, Ustadzah Zahra yang tak kuasa menahan air mata.

Acara dilanjutkan dengan sesi sambutan, di mana yang pertama disampaikan oleh Bunda Ifada Galuh, Candra SEAk. Di depan peserta, ia melaporkan seluruh jalannya acara beserta ucapan terima kasih kepada semua pihak yang membantu kelancaran acara kali ini.

Sambutan kedua disampaikan Kepala SDIT Ahmad Yani,  Nurdiah Rachmawati, SPd MPd. Dalam pesannya, ia menyampaikan ucapan selamat kepada para peserta didik yang telah lulus. "Jaga hafalanmu.  Jaga shalatmu. Jaga nama almamater SDIT Ahmad Yani. Semoga kita tetap bsa menjadi teladan bagi anak kita dengan senantiasa membaca Al-Quran," ujarnya.

Tak lupa, kepada para panitia acara, ia menyampaikan ucapan terima kasih dan selamat. Juga apresiasi sebesar-besarnya kepada tim Ummi. "Terima kasih yang sebesar-besarnya. Di masa pandemi tetap luar biasa. Banyak peningkatan-peningkatan pada siswa. Kami salut," imbuhnya.

Wisuda-Sitaya-03a.jpg

Sambutan ketiga disampaikan Ustadz Abdul Karim SPd selaku Pembina Penjamin Mutu Ummi Malang. Menurutnya sebagai salah satu penguji, SDIT Ahmad Yani adalah peserta munaqosah terbaik di Malang lewat online, dengan kriteria instrumen penilaian sangat luar biasa," katanya.

Ustadz Abdul Karim mewakili Ummi Malang juga tak lupa mengucapkan terima kasih dan selamat pada SDIT Ahmad Yani yang meluluskan wisuda Angkatan ke-7 ini.  Ia juga menyampaikan, Ummi Malang telah melakukan sosialisasi dan merespon adanya pandemi ini, bagaimana nilai karakter, khususnya Al-Quran bisa tetap berjalan.

"Kita dipaksa Allah untuk sadar dan menyesuaikan pendidikan di era digital dan pandemi. Kami sampaikan bahwa kami siap sistemnya, baik online maupun offline, dari pembelajaran hingga penilaian. Selamat dan sukses. Kami mohon maaf bila layanannya belum optimal," sambungnya.

Sementara sambutan keempat disampaikan Mutini, SPd selaku tim pengembang. Ia berpesan kepada anak-anak yang diwisuda untuk menjaga shalat. "Ingat hafal dan lancar baca A-Quran. Tapi kalau shalatnya kurang, sungguh-sungguh jdi percuma. Pahami, mengerti, simpanlah Al-Quran dan sunnah dalam hati kalian. Pikirkan apakah sudah betul betul menghayati arti dari Al-Fatihah," ucap mantan Kepala SDIT Ahmad Yani ini.

Acara dilanjutkan dengan penyerahan kenang-kenangan kepada sekolah berupa buku senilai Rp 2.360.000, spesial dari Paguyuban Orang Tua Siswa (POS) kelas VI untuk perpustakaan sekolah dalam mendukung progrqm literasi. Selain itu juga diberikan karpet dan meja lipat senilai Rp 1.595.000. Tak lupa kenang-kenangan juga diberikan untuk Bu Yuli dan Bu Mutini.

Wisuda-Sitaya-04a.jpg

Sambutan berikutnya disampaikan Ketua Komite diwakili sekretarisnya yakni Riesda SEAk. Ia berpesan, jadikan pelajaran di Sitaya (SDIT Ahmad Yani) menjadi pijakan pertama untuk mencapai masa depan terbaik karena ke depan tantangan akan lebih besar. "Doa kami akan senantiasa mengiringi kalian semua sampai kalian sukses dan berhasil," tuturnya.

Dan sambutan terakhir disampaikan Ustadz Dr Abdul Madjid Syam MA. Dalam pesannya, Ketua Yayasan Masjid Jenderal Ahmad Yani ini mengatakan, "Memaksa anak untuk masuk surga adalah kewajiban kita orangtua
Dan membiarkan mereka masuk neraka adalah kelalaian kita."

Acara yang disponsori Realizm87, Hotel Trio Indah 2, YDSF Malang dan Azzam Bakery ini ditutup dengan doa oleh Ustadz Muflihun MPd. Wisuda SDIT Ahmad Yani Malang yang kali ini melepas 29 peserta didik ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat, di antaranya semua peserta wajib mengenakan masker dan face shield. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Dhian Mega

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES