Peristiwa Daerah

Berawal dari Korban Calo Darah, Komdas Cirebon Terbentuk

Minggu, 05 Juli 2020 - 21:26 | 113.42k
Pendiri Komdas Cirebon, Budiyono.(FOTO: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
Pendiri Komdas Cirebon, Budiyono.(FOTO: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, CIREBON – Kebutuhan akan stok darah sangatlah penting bagi para pasien. Namun masih ada saja tangan-tangan yang menjadi calo stok darah, demi kepentingan pribadi. Untuk itulah, Komunitas Darah Segar (Komdas Cirebon) hadir demi menyediakan darah tanpa adanya calo yang sangat merugikan.

Pendiri Komdas Cirebon, Budiyono menceritakan adanya komunitas ini berawal dari dirinya yang pernah menjadi korban calo darah. Saat itu 6 tahun lalu, di mana anaknya yang menderita leukimia atau kanker darah, sangat membutuhkan stok darah.

"Satu kantung darah harganya Rp 700 ribu, dan anak saya butuh 4 kantung, jadi total Rp 2,8 juta, padahal yang donor adalah keluarga saya sendiri," jelasnya kepada TIMES Indonesia, Minggu (5/7/2020).

Tapi, lanjut Budiyono, yang terpakai hanya 3 kantung saja. Seharusnya, sisa satu kantung darah itu dikembalikan lagi ke PMI. Tapi tidak tahu mengapa, darah tersebut justru diperjualbelikan oleh calo darah, sehingga tidak bisa dikembalikan ke PMI.

Padahal seharusnya, darah itu bisa dimanfaatkan oleh pasien lain. Kondisi ini menyebabkan stok darah sulit didapat.

Akhirnya, lanjut Budiyono, anaknya dibawa ke Pontianak untuk perawatan selanjutnya. Di sanalah, Budiyono bertemu dengan Komdas Pontianak, dan mendapatkan bantuan darah.

"Tapi fisik anak saya tidak kuat akibat leukimia, akhirnya dia meninggal," tuturnya sambil merinding mengingat kejadian tersebut.

Pada 2018, lanjut Budiyono, dia kembali ke Cirebon dan mengutarakan kepada istrinya, bahwa dia ingin mendirikan Komdas Cirebon, karena saat itu masih belum ada. Akhirnya pada 15 Januari 2020, Komdas Cirebon terbentuk dengan anggota yang baru 16 orang.

Meskipun baru sedikit, tapi Komdas Cirebon selalu berusaha membantu para pasien yang memang membutuhkan darah. Cara kerjanya para anggota Komdas Cirebon menjadi donor pengganti apabila di PMI maupun rumah sakit, tidak ada lagi stok darah.

"Alhamdulillah setelah berjalan 6 bulan sampai sekarang, anggota kami sudah 1000 orang, dan bisa membantu 300 sampai 400 pasien tiap bulannya yang membutuhkan darah," tuturnya.

Budiyono menjelaskan, karena kebanyakan anggota Komdas Cirebon merupakan korban calo darah, mereka pun secara sukarela ikut bergabung. Sehingga, apabila ada calo darah, mereka melarangnya untuk bergabung atau tidak mempedulikannya.

Saat ini, lanjutnya, Komdas Cirebon sudah bekerja sama dengan PMI Kota Cirebon, dalam pemenuhan stok darah. Adapun dengan Kabupaten Cirebon, masih dalam proses.

Komdas Cirebon juga sedang mencari cara supaya pemerintah mencium keberadaan Komdas Cirebon. Tujuannya agar banyak masyarakat yang terbantu, terutama dengan masyarakat yang ada di pedalaman.

"Semenjak ada Komdas Cirebon, pasien sudah tidak lagi kesusahan mencari stok darah. Karena kita bergerak di bidang sosial," tuturnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Cirebon

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES