Peristiwa Daerah

Kemenhub RI Soft Launching Angkutan Wisata Candi Borobudur

Sabtu, 04 Juli 2020 - 21:00 | 43.74k
Kementerian Perhubungan adakan soft launching angkutan wisata Candi Borobudur. (FOTO: Hendro S.B/TIMES Indonesia)
Kementerian Perhubungan adakan soft launching angkutan wisata Candi Borobudur. (FOTO: Hendro S.B/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Pemerintah melalui Direktorat Angkutan Jalan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan Kementerian Perhubungan RI mengimplementasikan Program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Soft launching layanan pola baru KSPN Borobudur dilakukan pada Sabtu (4/7/2020).

Program KSPN tersebut merupakan langkah konkret pemerintah untuk mempertahankan dan meningkatkan daya tarik wisatawan domestik serta internasional terhadap destinasi wisata. Sebuah kompetensi dasar dalam layanan transportasi yang diberikan pemerintah melihat faktor keamanan, keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan, kesetaraan dan keteraturan.

launching-angkutan-wisata-candi-Borobudur-2.jpgKementerian Perhubungan adakan soft launching angkutan wisata candi Borobudur. (FOTO: Hendro S.B/TIMES Indonesia)

Menurut Kasubdid Angkutan Multimoda dan Antarmoda Ditjen Perhubungan Darat, Ahmad Wahyudi, selain program ini juga telah mengarah ke digitalisasi mulai dari layanan hingga pengawasan.

Lebih lanjutnya, Ahmad menjelaskan, berkenaan dengan new normal dimana semua lini pariwisata pun juga harus menyesuaikan diri, maka dalam satu armada yang berangkat, pihaknya dengan tegas bahwa protokol new normal tetap diberlakukan.

“Mulai dari pengukuran suhu tubuh penumpang yang akan naik, penggunaan masker hingga physical distancing dalam satu armada,” jelasnya.

launching-angkutan-wisata-candi-Borobudur-3.jpgKementerian Perhubungan adakan soft launching angkutan wisata candi Borobudur. (FOTO: Hendro S.B/TIMES Indonesia)

Selain itu, Direktur Keuangan Perum Damri, Sri Purwanto pun menyampaikan jika dalam penerapan protokol kesehatan, mereka mendukung penerapan sistem pembayaran dengan cashless. Yang bertujuan selain untuk mempermudah wisatawan tidak perlu harus repot bayar membayar dengan uang cash.

Mereka tak perlu khawatir akan penyebaran virus yang bisa menular melalui perantara benda seperti uang. Dalam hal tersebut, Ditjen Perhubungan Darat juga mengapresiasi hal ini. Pihaknya juga mengharapkan agar dengan langkah seperti ini nantinya wisatawan perlahan menunjukkan geliatnya dan banyak yang akan datang berkunjung.

Dengan adanya pandemi Covid-19 saat ini, untuk jumlah kapasitas penumpang angkutan wisata Candi Borobudur juga dibatasi. “Nanti kapasitas sekitar 50 persen dari total keseluruhan sehingga bisa 9 orang,” ungkap Sri. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES