Peristiwa Daerah

Kadisnaker Banyuwangi Resmikan Pelatihan Green Operator PT BSI

Sabtu, 04 Juli 2020 - 21:05 | 162.61k
Kadisnaker Banyuwangi, Syaiful Alam Sudrajat, saat melakukan uji coba mesin simulator Green Operator, di site Tujuh Bukit PT Bumi Suksesindo (PT BSI). (Foto : Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Kadisnaker Banyuwangi, Syaiful Alam Sudrajat, saat melakukan uji coba mesin simulator Green Operator, di site Tujuh Bukit PT Bumi Suksesindo (PT BSI). (Foto : Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Wajah Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Kabupaten Banyuwangi, Syaiful Alam Sudrajat, terlihat cukup serius. Sambil memelototi layar monitor, tangannya membanting setir kekiri dan kekanan. Sesekali dia menggeser tuas yang berada disebelah kiri, saat melakukan melakukan uji coba mesin simulator Green Operator, di site Tujuh Bukit PT Bumi Suksesindo (PT BSI).

“Bisa bergoyang-goyang ya, seperti sedang mengemudi sungguhan,” ucapnya sambil tersenyum, Sabtu (4/7/2020).

Begitulah suasana saat Kadisnaker Alam Sudrajat, melakukan uji coba mesin simulator Green Operator. Hal itu dilakukan sesaat setelah dia meresmikan program Green Operator Training, yang digeber di Kantor External Affairs perusahaan tambang emas di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, tersebut.

PT-BSI.jpg

Untuk diketahui, program Green Operator Training yang digelar PT BSI adalah satu-satunya di Bumi Blambangan. Untuk tahap awal, dari seleksi 72 pendaftar, terpilih 6 orang peserta. Dan seluruhnya adalah putra daerah Pesanggaran.

Mereka adalah Rezha Surya Liemantara, asal Dusun Silirbaru, Desa Sumberagung. Brian Achmat Ali Mubaroq dan Ella Dwi Safitri, keduanya asli Dusun Pancer, Desa Sumberagung. Tri Amanto, dari Dusun Mulyosari, Desa Sumbermulyo. Serta Reni Familiyani dan Desynta Eka Fitriani, warga Dusun Rejoagung, Desa Sumberagung.

“Program ini sangat bagus, dan kami yakin akan membawa banyak manfaat, khususnya bagi masyarakat sekitar perusahaan,” ungkapnya.

Kepala Dinas sekaligus Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Banyuwangi, ini berharap program serupa bisa terus dicetus oleh PT BSI. Sebagai bukti bahwa kehadiran perusahaan bukan hanya mampu mendorong kesejahteraan. Namun juga mampu memberi ilmu, wawasan dan pengalaman kepada masyarakat sekitar.

Manager Human Resources PT BSI, Adi Firdaus menyampaikan, peserta program Green Operator Training adalah hasil seleksi warga terdekat dengan perusahaan serta karyawan level nonstaf (helper atau crew). Yang berperilaku baik, bertekad kuat, dan berkeinginan menjadi operator alat berat di pertambangan.

PT-BSI-aa.jpg

“Tahun ini perusahaan memutuskan menggelar program pelatihan kerja atau On Job Training (OJT) untuk kebutuhan operator alat berat,” katanya.

Meskipun jumlah peserta dibatasi, lanjut Adi, minat masyarakat untuk mendaftar dan mengikuti seleksi cukup tinggi. Terbukti, sedikitnya 72 orang ikut mendaftar. Setelah diseleksi terpilih enam orang. Terdiri atas tiga wanita dan tiga laki-laki. Setelah menjalani training 4 bulan, selanjutnya mereka akan mengikuti program pelatihan selama dua tahun.

“Trainer kami akan melatih mereka yang seluruhnya pemula, sampai menguasai alat berat sekaligus aspek-aspek keselamatan yang dibutuhkan,” kata Adi.

Disebutkan, saat ini tenaga operator wanita aktif di site Tujuh Bukit hanya ada satu orang saja. Dari situ, keikutsertaan peserta wanita dalam program Green Operator Training, bisa menambah jumlah. Sekaligus menunjukkan bahwa wanita juga bisa mengerjakan pekerjaan ‘laki-laki’.   

Selama masa pelatihan, peserta mempelajari teknik-teknik dasar pertambangan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), dan pengoperasian alat berat. Khususnya Articulated Dump Truck (ADT). Hasilnya, mereka diharapkan dapat membentuk pekerja yang terlatih serta berdedikasi tinggi dalam pekerjaan dan penerapan K3.

Sementara itu, Senior Manager External Affairs PT BSI, Sudarmono menjelaskan, bahwa program Green Operator Training sangat strategis bagi perusahaan. Karena menjadi bagian dari pengembangan sumber daya manusia di sekitar lokasi tambang. Sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan.

Sebelumnya, program sosial perusahaan diarahkan pada delapan bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Yang meliputi sektor pendidikan, kesehatan, tingkat pendapatan riil atau pekerjaan, kemandirian ekonomi, sosial dan budaya, lingkungan, kelembagaan komunitas, serta pembangunan infrastruktur.

“Ini merupakan program perdana di BSI. Semoga bermanfaat bagi para peserta dan keluarganya,” kata Senior Manager External Affairs PT Bumi Suksesindo (PT BSI), Sudarmono, tentang Green Operator Training. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES