Peristiwa Daerah Bencana Nasional Covid-19

Ini Penjelasan Bupati Ponorogo Terkait Pasien Covid-19 Asal Desa Panjeng

Sabtu, 04 Juli 2020 - 16:50 | 109.83k
Bupati Ponorogo Ipong Muchlossoni. (foto: Marhaban/Times Indonesia)
Bupati Ponorogo Ipong Muchlossoni. (foto: Marhaban/Times Indonesia)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, PONOROGOBupati Ponorogo Ipong Muchlissoni hari ini Sabtu (4/7/2020) memberikan klarifikasi terkait pasien positif Covid-19 asal Desa Panjeng, Kecamatan Jenangan, Ponorogo, Jawa Timur yang dua hari terakhir menjadi kabar yang meresahkan warga setempat.

Menurut bupati, pada tanggal 3 Juli 2020, perempuan usia 42 tahun, beralamat di desa Panjeng kecamatan Jenangan dinyatakan positif Covid-19.

Berawal dari tanggal 21 Juni 2020, RN (suami dari pasien terkonfirm) datang ke puskesmas jenangan dengan keluhan panas 39°C  dan nyeri perut.

SE.jpg

"Ditanya berulang kali, apakah ada riwayat dari luar kota jawabnya tidak, pasien diberikan injeksi pereda nyeri dan diberikan motivasi jika keluhan belum berkurang segera ke rumah sakit," ucap Ipong.

Bupati Ipong juga memaparkan, berselang dua hari muncul keluhan lagi dari RN. Pasien dibawa ke rumah sakit Darmayu, diagnosa saat itu gangguan pencernaan, opname selama kurang lebih 5 hari.

Saat itu dilakukan RDT Covid-19, hasil non reaktif, hasil rontgent dari radiologist juga normal.

"Sehingga tidak dilakukan pengambilan swab terhadap almarhum RN, setelah dinyatakan sembuh pasien kemudian pulang," paparnya.

Setelah 2 hari di rumah, tanggal 30 Juni pasien mengeluh lemas, sempat dilakukan rukyah, dan malamnya tiba-tiba tidak sadar dibawa lagi ke rumah sakit.

"Tidak sampai 1 jam di UGD rumah sakit pasien meninggal. Saat itu dokter menyimpulkan RN meninggal karena penyakit jantungnya,  sehingga pemakaman dengan cara biasa," jelas bupati.

Esoknya ada warga yg mencurigai almarhum meninggal karena Covid-19 karena yang bersangkutan  sering bepergian ke luar kota. Dinkes melakukan tindakan antisipasi dengan melakukan swab kepada kontak eratnya sebanyak 3 orang.

"Hasil yang pertama keluar pada 3 Juli kemarin adalah istrinya yang dinyatakan postitif, dan anaknya yang sebelumnya diberitakan telah kembali ke PP Al Muqoddasah Nglumpang (Mlarak), setelah ditelusuri oleh petugas surveilans, ternyata masih berada di rumah, rencananya memang mau kembali ke Pondok untuk daftar ulang pd tanggal 4 Juli ini tapi tidak jadi," lanjut Ipong.

Hari ini anak tersebut dilakukan pengambilan swab bersama 6 orang kontak erat lainnya, sehingga total kontak erat yang sudah dilakukan pengambilan swab sebanyak 10 orang, dan baru 1 yang dinyatakan positif yaitu istrinya.

Menurut Bupati Ponorogo, pihak Dinas Kesehatan saat ini terus melakukan traccing terhadap kontak erat kasus tersebut, dan selanjutkan akan dilakukan testing, baik PCR ataupun RDT. Selain itu, saat ini akses ke Desa Panjeng dibatasi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES