Peristiwa Nasional New Normal Life 2020

Cita Mas Jajar, Pencegahan Covid-19 Ala Dinas Kesehatan Sleman

Jumat, 03 Juli 2020 - 22:09 | 191.24k
Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Sleman dr Joko Hastaryo M.Kes. (Foto: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)
Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Sleman dr Joko Hastaryo M.Kes. (Foto: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)
FOKUS

New Normal Life 2020

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Sleman Joko Hastaryo menegaskan, ada tiga langkah mudah sebagai bentuk Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) cegah Covid-19 yang digencarkan oleh Dinas Kesehatan Pemkab Sleman dan dinamai Cita Mas Jajar.

“Upaya mencegah penularan Covid-19 ala Dinkes Pemkab Sleman disingkat "Cita Mas Jajar" yakni Cuci Tangan Pakai Sabun atau handsanitizer. Selalu memakai masker jika keluar rumah, dan jaga jarak minimal 1,5 meter,” papar Joko Hastaryo.

Joko-Hastaryo-2.jpg

Upaya pencegahan penyebaran Covid-19 terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan Pemkab Sleman yakni dengan promosi kesehatan. Meliputi penayangan iklan layanan masyarakat di televisi, website dan media sosial, distribusi leaflet, roll banner dan spanduk, pemasangan baliho. Hingga edukasi secara langsung di tengah masyarakat.

Sedangkan perubahan kebiasaan baru dengan Cita Mas Jajar hendaknya diterapkan dimanapun berada. Baik di kantor, di sekolah, di tempat ibadah, dan juga di tempat-tempat umum, seperti terminal, pasar, hingga mall.

“Semoga Cita Mas Jajar semakin memperkuat kebiasaan positif masyarakat di wilayah Sleman khususnya dalam upaya pencegahan Covid-19,” jelas Joko Hastaryo.

Dinas Kesehatan Pemkab Sleman mencatat, sejak 18 Maret 2020 hingga 2 Juli 2020 ada sebanyak 126 kasus. Pasien yang masih menjalani perawatan ada sebanyak 18 kasus dengan total sembuh sebanyak 104 orang.

“Data ini menunjukkan bahwa angka kesembuhan mencapai 82,54 persen atau diatas angka rata-rata kesembuhan Covid-19 dunia yakni 54,23 persen,” kata Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Sleman dr Joko Hastaryo M.Kes, Jumat (3/7/2020).

Joko menambahkan, dalam situasi pandemi masyarakat jangan lengah. Apalagi, vaksin Covid-19 masih proses riset sehingga membutuhkan waktu. “Masyarakat tetap waspada dan memperhatikan protokol kesehatan,” terang Joko.

Selain itu, perlu digaris bawahi bahwa penularan Covid-19 terjadi akibat percikan droplet. Baik langsung maupun tidak langsung melalui permukaan benda yang terkontaminasi.

Karena itu, upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 dengan cara pencegahan, merupakan tindakan tepat dan harus dilakukan oleh semua pihak. Konsep Cita Mas Jajar diharapkan mampu diterapkan oleh warga Sleman. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES