Ekonomi

Diskusi ISEI Jember, UMKM yang Berhenti Saat Pandemi Butuh 2 Tahun untuk Normal

Jumat, 03 Juli 2020 - 19:53 | 91.94k
ILUSTRASI - UMKM. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
ILUSTRASI - UMKM. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Cabang Jember (ISEI Jember) menggelar ISEI Webinar UMKM Series #1 dengan tema Fase Baru Daya Saing UMKM Jawa Timur, Jumat (3/7/2020).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jember Hestu Wibowo, salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa Covid-19 yang telah menginfeksi lebih dari 4,7 juta jiwa penduduk dunia secara nyata memengaruhi Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global.

Hestu menerangkan, pertumbuhan ekonomi triwulan I-2020 di banyak negara menurun tajam seiring meluasnya pandemi Covid-19.

"Dengan proyeksi kontraksi ekonomi berlanjut hingga triwulan III-2020, Bank Indonesia memprediksi ekonomi global tahun ini tumbuh negatif 2,2%," ujar Hestu.

Dia melanjutkan, berdasarkan hasil survei BI Jember di wilayah kerja Se-Eks Karasidenan Besuki dan Lumajang (Sekarkijang) menunjukkan terjadi penurunan konsumsi rumah tangga dan penurunan kinerja korporasi.

Di survei tersebut tampak sejumlah korporasi dan UMKM melakukan kebijakan merumahkan tenaga kerja untuk sementara.

"Sekitar 30% korporasi merumahkan tenaga kerja dengan jangka waktu 3 bulan (67%). Sedangkan UMKM melakukan kebijakan merumahkan tenaga kerja sebanyak 33% dengan jangka waktu 3 bulan (60%)," ungkapnya dalam diskusi daring yang diikuti lebih dari 400 peserta itu.

Terungkap pula, berdasarkan hasil survei sebanyak 33% UMKM masih sanggup mempertahankan tenaga kerja dalam waktu 2 bulan ke depan selama wabah Covid-19 belum berakhir.

Sedangkan, beberapa korporasi di Sekarkijang masih mampu membiayai kegiatan produksi/operasional hingga 3 bulan ke depan (20%).

"Bahkan, ada yang masih mampu membiayai hingga 1 tahun ke depan (10%). Sementara itu, ketahanan UMKM relatif pendek yang sebagian besar hanya mampu membiayai kegiatan produksi/operasional sampai dengan 2 bulan ke depan (40%)," jelas dia dalam webinar yang sebelumnya dibuka Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur Dr. H. Emil Elestianto Dardak, M.Sc.

Lebih lanjut, Hestu mengatakan bahwa korporasi maupun UMKM butuh waktu untuk kembali pada kapasitas normal jika berhenti beroperasi.

Dia memprediksi, jangka waktu yang dibutuhkan paling cepat adalah 1 bulan dan paling lama 1 - 2 tahun.

"Bergantung dari kegiatan usaha perusahaan atau UMKM," tuturnya.

Terkait dengan kinerja perbankan di Sekarkijang sampai dengan Mei 2020, juga mengalami penurunan.

Hal ini tercermin dari perlambatan pertumbuhan penyaluran kredit rumah tangga.

Namun demikian, penyaluran kredit kepada korporasi terpantau tumbuh 7,78% (yoy).

"Risiko kredit terpantau masih baik atau di bawah threshold, yakni sebesar 2,06% meskipun meningkat dibandingkan bulan sebelumnya 1,93%," imbuhnya.

Narasumber lainnya, Pemimpin PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Cabang Jember Irfan Ardianto, memaparkan program Permodalan Nasional Madani (PNM) Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (MEKAAR) untuk membantu peningkatan kesejahteraan nasabahnya.

Dia menerangkan, PNM MEKAAR adalah layanan pemberdayaan berbasis kelompok bagi perempuan pra-sejahtera dengan pembiasaan budaya menabung, peningkatan kerukunan kekeluargaan dan gotong royong serta indoktrinasi usaha untuk jujur, disiplin, dan kerja keras.

PNM MEKAAR dibentuk dengan anggota 10 - 30 orang perempuan pra-sejahtera. Mereka secara pekanan melakukan pertemuan kelompok.

"PNM memberi pembiayaan Rp 2 - 5 juta kepada kelompok-kelompok tersebut secara bertahap untuk usaha produktif, tanpa jaminan, dan menerapkan metode tanggung renteng untuk usaha dan pengembaliannya," terang Irfan.

Irfan menerangkan bahwa selain MEKAAR, PNM juga memiliki program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) berupa layanan pembiayaan modal kerja/investasi kepada pelaku usaha mikro kecil.

"Dua program ini memang membidik UMKM. Namun demikian, modal yang diberikan PNM sebenarnya bukan hanya modal finansial. Ada tiga jenis modal yang diberikan PNM. Yaitu, modal finansial melalui pembiayaan MEKAAR dan ULaMM. Kemudian, modal intelektual melalui pelatihan dan pendampingan. Dan terakhir, modal sosial berupa jejaring usaha, kepedulian sosial, empati, dan sinergi bisnis antarnasabah," jelasnya.

Di masa pandemi Covid-19, Irfan juga menyampaikan sejumlah tantangan yang dihadapi nasabah PNM.

Di antaranya menurunnya omset penjualan, sulitnya mendapat bahan baku, distribusi terhambat, minimnya saluran penjualan, terbatasnya pengetahuan pasar, dan rendahnya sumber daya manusia (SDM).

"Untuk itu, menyesuaikan situasi yang ada, PNM melaksanakan program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Online dengan memberikan pelatihan kepada nasabah melalui daring, dimana nasabah tersebut tetap berada di rumah masing-masing," ujar dia.

Pengamat UMKM sekaligus Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember Dr. Agus Luthfi, M.Si, memaparkan problematika UMKM secara umum.

Di antaranya pencatatan aktivitas bisnis yang mengandalkan ingatan, pengelolaan keuangan bisnis bercampur dengan keuangan keluarga, belum maksimal dalam melakukan evaluasi perkembangan atau kondisi usaha, dan laporan keuangan belum mengacu pada standar akuntansi yang berlaku (SAK-EMKM). 

Selama pandemi, Agus menyampaikan 56% UMKM mengalami penurunan profit.

"Konsumen sekarang beralih terhadap e-commerce. Namun, hanya sekitar 6% UMKM yang siap memasuki e-commerce," ujarnya.

Untuk itu, menurutnya dibutuhkan leader yang mau terus berkembang dan memiliki entrepreneurship mindset mengingat krisis pandemi menimbulkan banyak perubahan.

Sementara itu, Ketua Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) Nusantara Cabang Jember Rendra Wirawan, MM., memaparkan perkembangan stimulus fiskal untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional yang masih menghadapi tantangan di level operasional dan proses administrasi.

Dalam rangka penguatan kelembagaan dan peningkatan daya saing UMKM, dia menyampaikan sedikitnya tujuh langkah yang harus dilakukan.

"Yaitu penguatan kelembagaan koperasi dan UMKM, pemberdayaan sumber daya manusia, memfasilitasi permodalan, peningkatan teknologi atau digitalisasi, pengembangan jaringan usaha, promosi, dan menciptakan iklim usaha yang produktif," tambahnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua ISEI Cabang Jember Dr. Moh. Adenan, MM., menyampaikan komitmen ISEI Cabang Jember untuk ikut mendorong peran sertanya dalam perumusan kebijakan.

"Terutama untuk menjawab berbagai tantangan perekonomian, termasuk di dalamnya turut membantu UMKM untuk bangkit di masa pandemi," kata Adenan.

 

Selain itu, Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur Dr. H. Emil Elestianto Dardak, M.Sc., melalui rekaman video keynote speech, mengapresiasi isu yang diangkat dalam ISEI Webinar UMKM Series #1, mengingat pertanyaan yang banyak menguak saat pandemi terkait nasib UMKM.

Emil menyampaikan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi saat ini adalah keterbatasan kapasitas modal untuk menahan gejolak dan tekanan dari perlambatan ekonomi di masa pandemi.

Dia menerangkan bahwa terdapat tiga pilihan yang harus diambil UMKM.

Pertama, mengedepankan efisiensi. Kedua, menyesuaikan harga. Ketiga, diversifikasi sumber pendapatan.

Terkait hal tersebut, Emil menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) untuk merevisi konsep dana bergulir.

"Program ini bertujuan untuk memberi kekuatan modal bagi UMKM kelompok atau individu dengan konsep pinjaman yang dirancang berbunga sangat rendah, tanpa jaminan, dan diberi insentif beberapa bulan pertama untuk tidak membayar cicilan pokok pinjaman," terang Emil.

ISEI Webinar UMKM Series #1 adalah edisi perdana dari rangkaian kegiatan UMKM Series yang diagendakan ISEI Cabang Jember untuk diselenggarakan secara berkala sepanjang 2020.

UMKM Series #1 yang juga didukung media daring TIMES Indonesia sebagai media partner ini adalah ikhtiar dari ISEI Jember untuk hadir secara nyata membantu sektor UMKM yang menjadi sektor usaha yang paling terdampak dari pandemi Covid-19 dengan memfasilitasi forum-forum sinergi antarpemangku kepentingan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jember

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES