Pendidikan New Normal Life 2020

Calon Mahasiswa Tak Diberi Fasilitas Rapid Test, Pemkab Gresik Dinilai Abai

Jumat, 03 Juli 2020 - 19:26 | 42.95k
Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani saat sidak ke rumah sakit swasta saat calon mahasiswa melakukan rapid test (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)
Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani saat sidak ke rumah sakit swasta saat calon mahasiswa melakukan rapid test (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)
FOKUS

New Normal Life 2020

TIMESINDONESIA, GRESIK – Ketua DPRD Gresik, Jawa Timur melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke salah satu klinik yang melayani rapid test mandiri. Ia kaget ketika ada penumpukan calon mahasiswa yang akan mengikuti UTBK yang mewajibkan rapid test.

Dalam hal ini, Gus Yani menilai pemda lamban merespon situasi yang terjadi saat ini.

Para calon mahasiswa itu memilih klinik swasta daripada Puskesmas maupun RSUD karena harganya lebih murah karena ada diskon khusus bagi calon mahasiswa yang akan mengikuti rapid test mandiri.

Salman, alumni SMAN 1 Sidayu, Gresik berangkat sejak pukul 08.00 WIB dari rumahnya di Manyar menuju laboratoroum klinik. Dia bersama tiga orang temannya mengendarai sepeda motor.

Remaja berusia 18 tahun ini awalnya sudah berangkat sejak pagi. Rencananya akan melakukan rapid test di Puskesmas yang berada di Kecamatan. "Di Puskesmas Manyar dan Bungah tidak bisa. Malah disarankan ke RSUD Ibnu Sina," kata dia, Jumat (3/7/2020).

Sambil menunggu namanya dipanggil, Salman mengaku lebih memilih mengikuti rapid test di laboratorium klinik karena harganya lebih terjangkau meski harus antre hingga pukul 01.00 siang. "Di sini tidak sampai 200 ribu, meski harus antri lama," tambahnya.

Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan pemkab tidak siap, kurang serius. Kasihan mereka yang mau ikut UTBK tanggal 5 besok. Mestinya mereka bisa belajar jelang tes tapi waktunya tersita.

Lanjut Gus Yani, Pemkab harusnya hadir. Jangan kalah dengan swasta yang memberi diskon kepada calon mahasiswa baru ini. "Pemkab harus hadir, swasta saja bisa bahkan lebih murah," tegasnya.

Tak lama Gus Yani langsung menghubungi Kepala Dinkes Gresik drg Saifudin Ghozali melalui sambungan seluler pribadinya. Akhirnya melalui sambungan seluler, puskesmas di Gresik bisa membuka layanan rapid test bagi para calon mahasiswa baru.

"Tadi saya telpon Puskesmas Sukomulyo, Manyar, Sidayu dan Driyorejo siap melayani mulai besok jam 09.00 WIB," ujarnya.

Menurutnya, pemkab harus hadir karena biaya rapid test cukup mahal. Laboratorium klinik saja hadir dengan harga promo. "Ini bagian tanggung jawab pemerintah yang mana adik-adik kita mau mengikuti UTBK di Surabaya, maupun daerah lain," imbuhnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Gresik

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES