Peristiwa Nasional

BMKG Catat Aktivitas Gempa Tektonik Meningkat 667 Kali

Jumat, 03 Juli 2020 - 18:56 | 28.67k
Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) (FOTO: setkab)
Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) (FOTO: setkab)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat ada sebanyak 667 kali gempa tektonik mengguncang Indonesia selama Juni 2020. Aktivitas tektonik ini meningkat lebih tinggi dibandingkan pada Mei 2020, yang terjadi sebanyak 557 kali.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, menjelaskan peningkatan ini juga diiiringi dengan kekuatan yang lebih kuat dibandingkan sebulan sebelumnya.

"Selama bulan Juni 2020 terjadi gempa signifikan dengan kekuatan di atas 5,0 sebanyak 16 kali. Jumlah gempa signifikan ini jumlahnya meningkat dari bulan sebelumnya Mei 2020 sebanyak 13 kali," jelas Daryono, dalam keterangan pers pada TIMES Indonesia. 

Daryono menjelaskan gempa yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat sebanyak 64 kali dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman. Jumlah gempa dirasakan ini meningkat dari bulan sebelumnya Mei 2020 sebanyak 63 kali.

Sepanjang Juni 2020 juga terjadi gempa kecil dengan kekuatan di bawah magnitudo 5,0 sebanyak 651 kali. Jumlah gempa ini meningkat dari bulan sebelumnya Mei 2020 sebanyak 564 kali. Dari seluruh gempa itu, ada dua gempa merusak yakni di Sabang, Aceh pada 4 Juni dengan magnitudo 4,8 dan Gempa Maluku Utara, juga pada 4 Juni, dengan magnitudo 6,8.

Zona aktif gempa tektonik selama pada bulan Juni 2020 mencakup wilayah Aceh-Sabang, Bengkulu-Lampung, Selatan Banten-Jawa Barat, Selatan Jawa Timur, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Banda, Palu, Poso, Morowali, Maluku Utara, Sulawesi Utara, dan Mamberamo Papua.

"Zona aktif gempa ini bisa saja berlanjut hingga bulan Juli, tetapi bisa jadi segera meluruh aktivitasnya," tambahnya.

Dalam upaya pemantauan aktivitas gempa di wilayah Indonesia, saat ini BMKG mengoperasikan 372 sensor seismograf.  Sedangkan untuk menyebarluaskan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami, BMKG mengoperasikan 590 peralatan diseminasi informasi. Peralatan terdiri dari Digital Video Broadcast (DVB) sebanyak 205 lokasi, Warning Receiver System (WRS) sebanyak 70 lokasi dan WRS NewGen - Realtime sebanyak 315 lokasi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES