Gaya Hidup

Sedekah Bumi, Ratusan Warga Desa Pengadegan Makan Bersama di Pinggir Jalan

Jumat, 03 Juli 2020 - 17:53 | 121.95k
Ratusan orang di Desa Pengadegan tumpah ruah dijalan makan bersama dalam sedekah bumi atau ruwat bumi. (FOTO: Sutrisno/TIMES Indonesia)
Ratusan orang di Desa Pengadegan tumpah ruah dijalan makan bersama dalam sedekah bumi atau ruwat bumi. (FOTO: Sutrisno/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUMASDesa Pengadegan, Wangon tetap memertahankan dan mengembangkan nilai dan budaya tradisi berupa Sedekah Bumi

Kegiatan tersebut merupakan salah satu bukti bahwa masyarakat masih memegang adat turun temurun dalam mengungkapkan rasa syukur sebagai masyarakat petani dengan kearifan lokal.

Sedekah-Bumi-2.jpg

Acara Sedekah Bumi ini juga sebagai pelestarian nilai-nilai tradisi di tengah masyarakat modern; Terutama untuk memupuk kesadaran dan pemahaman kehidupan dalam berbudaya agar lebih bermakna dan sebagai bentuk penghargaan kepada para leluhur.

Ketua Adat Budaya Desa Pengadegan, Sujito mengatakan puncak Sedekah Bumi adalah hari ini, Jumat (3/7/2020). Acara dimulai dengan gelaran dari seluruh warga desa yang berkelililing membawa berbagai makanan dan hasil bumi menuju ke jalan utama desa.

"Aslinya adalah ruwat bumi, namun orang lebih banyak menyebut sedekah bumi sebagai perwujudan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan kecintaan terhadap tradisi, dan mempererat kerukunan masyarakat beragama," kata Sujito.

Dia menambahkan, sedekah bumi adalah agenda rutin tiap bulan Apit atau Dzulhijah dan menjadi agenda tahunan desa Pengadegan. "Semoga saja bisa jadi ajang wisata untuk dapat tertarik datang ke Pengadegan," jelasnya.

Sementara itu Kepala Desa Pengadegan, Kursiwan menjelaskan bahwa acara Sedekah Bumi sudah menjadi tradisi yang turun-temurun dari para leluhur dan sebagai penerus memelihara tradisi dan budaya untuk untuk generasi selanjutnya.

Sedekah-Bumi-3.jpg

"Setiap tahun kami bersama masyarakat menggelar acara ini, selain wujud syukur kepada Allah SWT sekaligus dalam upaya melestarikan nilai-nilai tradisi budaya lokal,” ujarnya.

Kades juga sempat pula berpesan pada masyarakat untuk tetap menjaga jarak dan mengikuti protokol kesehatan. Bahkan juga mengingatkan untuk patuh membayar pajak bumi dan bangunan.

Sementara Turyanto, salah satu warga Desa Pengadegan mengatakan bahwa dia juga ikut berpartisipasi dalam acara Sedekah Bumi ini sebagai bentuk saling guyub rukun dengan tetangga. Kali ini Turyanto membawa makanan dengan Tenongan berisi nasi dan berbagai lauk pauk yang dimasak oleh sang istri. Kemudian makanan tersebut akan disantap beramai ramai bersama ratusan warga lain. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES