Indonesia Positif

Lewat "Senorita" Unmer Malang ajak Akademisi dan Birokrat Bahas Prospek Pendidikan Pariwisata

Jumat, 03 Juli 2020 - 14:46 | 72.14k
Para peserta menyimak paparan narasumber via Zoom dalam Seminar Nasional Pariwisata (Senorita) yang diselenggarakan oleh Diploma Kepariwisataan Unmer Malang. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Para peserta menyimak paparan narasumber via Zoom dalam Seminar Nasional Pariwisata (Senorita) yang diselenggarakan oleh Diploma Kepariwisataan Unmer Malang. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Seminar Nasional Kepariwisataan (Senorita) yang diselenggarakan oleh Diploma Kepariwisataan Unmer MalangKamis (02/07) mengangkat tema tentang Prospek Pendidikan Pariwisat Vokasi di Era New Normal.

Acara ini mengundang narasumber Pelaksana Tugas Deputy Bidang Sumber Daya & Kelembagaan Kemenparekraf, Dr. Frans Teguh, MA., Founder Kelana Anantara Nusa dan Warisan Budaya Nusantara, Tendy Nurhalim, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto, ST., MT., Ph.D., Sekjen Hildiktipari & Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Pelita Harapan, Dr. Diena Mutiara Lemy A.Par., MM. CHE. Serta dimoderatori oleh Ketua Program Diploma Kepariwisataan Unmer Malang, Prof. Dr. Widji Astutik, SE., MM.

“Pandemi Covid-19 telah mengubah standarisasi di beberapa sektor, khususnya pariwisata yang menjadi andalan di Indonesia. Sangat penting bagi industri pariwisata untuk segera berdaptasi  demi menjamin kenyamanan wisatawan domestik maupun internasional,” ungkap Rektor Universitas Merdeka Malang, Prof. Anwar Sanusi, SE., M.Si.

Dalam paparannya Frans menjelaskan bahwa strategi pariwisata di era new normal akan berfokus pada sustainable tourism yang bertumpu pada empat pilar pengembangan pariwisata yaitu destinasi, sumber daya & kelembagaan, industri serta pemasaran.

“Tren pariwisata new normal setelah pandemi Covid-19 tentunya akan mengedepankan aspek safety dan hygiene terutama dalam layanan hotel berbintang, maskapai penerbangan dan segmen premium class tourism,” tutur Frans.

Tendy Nurhalim menjelaska tren pariwisata dunia telah mengalami pergeseran makna dari hanya sekedar bersenang-senang menjadi mencari pengalaman yang bermakna bagi kehidupan. "United Nation Tourism World Organization (UNTWO) pada 2019 menyebutkan bahwa 40-50% wisatawan dunia menginginkan aktivitas budaya yang mengedepankan kearifan lokal," jelasnya. 

Untuk itu Tendy membagi peluang bisnis pariwisata di era digital saat ini yaitu digitalisasi, pendataan, penceritaan, narasi digital, skenario travelling, tur virtual, ulasan wisata, pemandu wisata dan aplikasi yang mampu menampilkan lokasi destinasi wisata di suatu wilayah.

Diena sebagai perwakilan dari kalangan akademisi menyoroti pola pembelajaran praktikum untuk pendidikan vokasi pariwisata di era new normal. “Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 memberikan dampak besar bagi industri pariwisata maupun proses pendidikan vokasi di bidang pariwisata. Ada beberapa langkah yang dapat diambil seperti block system kegiatan praktikum, membuat video terkait praktek, field trip pribadi tiap mahasiswa dengan mengutamakan protokol kesehatan serta mengundang praktisi industri pariwisata untuk memberikan materi terkait internship.

Terakhir Wikan Sakarinto mengajak para akademisi dan mahasiswa Unmer Malang untuk mengembangkan pendidikan vokasi Indonesia di era kampus merdeka. Dirjen Vokasi Kemendikbud ini menjelaskan bahwa kurikulum yang adaptif, fleksibel dan inovatif sangat diperlukan memasuki era new normal dan tidak menutup kemungkinan sistem pengajaran dalam jaringan (online) akan menjadi tren di masa depan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES