Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Tafsir Sastra Ramayana (1) Mahkota Kearifan Guru

Jumat, 03 Juli 2020 - 07:50 | 44.75k
Moh. Badrih, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNISMA, Pengurus LP Maarif Kabupaten Malang, Penguru Ponpes Tahfidz Al-Madani Malang.
Moh. Badrih, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNISMA, Pengurus LP Maarif Kabupaten Malang, Penguru Ponpes Tahfidz Al-Madani Malang.
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Dalam epos romantisme percintaan yang melegenda di seluruh dunia, Sastra Ramayana adalah kisah percintaan yang mengandung nilai-nilai kearifan yang usianya mencapai dua ribu empat ratus tahun. Kitab ini dibuat oleh Walmiki empat ratus tahun sebelum masehi. Meskipun kitab itu dibuat jauh dari peradaban modern, akan tetapi isi dan gaya narasi yang terdapat di dalamnya tetap serasi dengan karya sastra modern.

Cerita romantis Rama dan Sinta dalam kitab ini memberikan gambaran kepada kita tentang berbagai mutiara kearifan kehidupan yang dapat kita jadikan kalung kehormatan dalam berinteraksi dengan sesama, makhluk hidup lainnya, dan alam.

Sosok Raja Dasarata dari Ayodya mengawali kisah luhur Ramayana. Sosok raja dengan intensitas semedinya sehingga para pemangku semesta menjadi sangat dekat dengan kepribadiannya. Kekuasaan yang sangat luas dari pedalaman India sampai perbatasan Himalaya, tidak membuat dirinya melupakan Pemangku Semesta, sehingga kearifan selalu menjadi selendang kepribadiannya. Tiga istri yang selalu mendampingi hari-harinya dalam tata kepemerintahan ialah Dewi Kausulya, Dewi Sumitra, Dewi, Keikeyi. 

Info Penerimaan Mahasiswa Baru Unisma dapat dilihat di www.unisma.ac.id

Ketiga istri Dasarata ini belum memiliki keturunan sampai paruh baya. Kondisi psikologis ketiga istirnya dan sosial di lingkungan kerajaan selalu menyita pikirannya untuk mendapatkan keturunan sebagai penerus dari kerajaan Ayodya. Maka, berdasarkan saran dari para Resih dilaksanakanlah upacaya korban yang tujuannya untuk meminta keturunan kepada para Pemangku Semesta. Saat pengorbanan berlangsung muncullah mangkok berisi air ‘payas’. Dalam berbagai versi Ramayana, air ini dapat menjadi obat untuk menyuburkan kandungan sehingga tidak beberapa minggu setelah acara pengorbanan tersebut ketiga istri dari Dasarata hamil.

Saat upacara selamatan kehamilan ketiga istrinya, Dasarata mengundang Resi Wismamitra yang merupakan resih paling sakti di seluruh kerajaan Ayodya. Dalam narasi kitab Ramayana, Resi Wismamitra dulunya adalah seorang raja yang kemudian melakukan tapa brata untuk menjadi seorang resi. Saat Wismamitra menjadi seorang raja, dia mendatangi Sang Maharesi Wasista yang menjadi pimpinan para resi. Saat Resi Wismamitra menjadi tamu Resih Wasista berbagai hidangan disuguhkan di depannya. Dengan penasaran dia bertanya dari mana asal usul makanan ini. Senyum yang penuh persahabatan Resi Wasista menjawab bahwa semua makanan itu berasal dari kesaktian Lembu Sabala yang dapat mendatangkan bebagai hal yang dia minta.

Info Penerimaan Mahasiswa Baru Unisma dapat dilihat di www.unisma.ac.id

Tanpa berpikir Panjang, dia meminta paksa lembu tersebut karena lembu sehebat itu hanya patut dimiliki oleh seorang raja. Namun rasa cinta Resi Wasista kepada lembunya, dia tidak mau mememberikannya sehingga terjadi pemaksaan kepemiliki lembu tersebut. Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Raja Wismamitra untuk memiliki lembu tersebu salah satunya dengan peperangan akan tetapi hasilnya tetap nihil. Maka, untuk menjawab sakit hatinya dia melakukan tata brata untuk meminta kesatian kepada Dewa Siwa berupa dapat menggunakan semua senjata dewa. 

Beberapa hari kemudia Raja Wismamitra yang telah berubah menjadi resi mendatangi Resi Wasista dengan harapan dapat mengalahkannya. Namun semua senjata yang dia gunakan seperti terserap oleh tongkat yang dimiliki oleh Resi Saswita. Merasa tidak berdaya menghadapi Maharesi Saswita. Resi Wismamitra melaksanakan tapa brata kembali untuk mendapatkan gelar yang lebih agung namun Dewa Brahma hanya memberinya gelar Raja Resi. Tidak puas dengan gelar tersebut, Raja Resi Wasista melaksanakan tapa brata kembali untuk mendapatkan anugerah yang lebih tinggi. Namun semuanya tak kunjung tercapai. Saat Raja Resi Wismamitra mendatangi upaya kendungan para istri Raja Dasarata semuanya tertunduk karena merasa dia yang paling sakti diantara para resi.

***

Info Penerimaan Mahasiswa Baru Unisma dapat dilihat di www.unisma.ac.id

Resi adalah seorang suci yang telah mendapat anugerah dari Pemangku Semesta. Demikian juga dengan sejatinya seorang guru yang di dalam dirinya telah bersemi berbagai ilmu tentang berbagai hal untuk dimanfaatkan kepada seluruh makhluk hidup yang ada di dunia ini. Maka, seorang guru harus memiliki wadah kesucian yang senantiasa memantulkan citra ilahi. Citra ilahi yang terpancar dalam dirinya akan menjadi sebuah kekuatan untuk memberikan cahaya pengetahuan kepada siapapun secara langsung dan tidak langsung. 

Hewan lembu dalam cerita tersebut sebagai sebuah simbol kesucian dan kesetiaan. Dua hal ini akan mendatangkan berbagai hal dalam kehidupan. Orang yang memiliki kecerdasan spiritual akan mudah mendapatkan sesuatu karena memiliki kepribadian yang lemah lembuh dan disenangin oleh semua orang. Demikian juga dengan kesetiaan akan mendatangkan kepercayaan dari semua orang. Apabila kedua hal tersebut ada di hati seorang guru. Dimanapun dia berada hati semua orang akan selalu tertambat kepadanya. Di Lembaga manapun dia berada Lembaga itu akan menjadi bintang kejora yang selalu menjadi perhatian semua orang. 

Info Penerimaan Mahasiswa Baru Unisma dapat dilihat di www.unisma.ac.id

*)Oleh: Moh. Badrih, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNISMA, Pengurus LP Maarif Kabupaten Malang, Penguru Ponpes Tahfidz Al-Madani Malang.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES