Peristiwa Daerah

Hewan Kurban yang Sakit, Harus Dikarantina

Kamis, 02 Juli 2020 - 19:24 | 69.62k
Aktivitas jual beli di pasar hewan Kabupaten Sragen. (FOTO: Mukhtarul Hafidh/TIMES Indonesia)
Aktivitas jual beli di pasar hewan Kabupaten Sragen. (FOTO: Mukhtarul Hafidh/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SRAGEN – Kesehatan hewan ternak menjadi perhatian mengingat pelaksanaan Idul Adha tinggal sebulan lagi. Pengecekan terus dilakukan Pemkab Sragen untuk memastikan kondisi hewan kurban. Terutama yang didatangkan dari luar daerah.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Sragen M.Jazairi mengaku sudah melakukan cek rutin di tempat penampungan hewan ternak. Hal itu untuk memastikan kondisi ternak yang datang dari luar Sragen kondisinya sehat atau ada masalah kesehatan. Tidak boleh langsung disebar ke masyarakat.

pasar-hewan-Sragen-2.jpg

”Kita lihat membawa bibit penyakit atau tidak. Kalau membawa bibit penyakit harus dikembalikan atau kita potong saat itu juga,” terangnya.

Soal jumlah hewan ternak yang masuk ke Sragen dari luar kota, pihaknya belum memegang data. Namun ada satu penampungan di wilayah Kecamatan Kedawung untuk karantina mandiri. Harapannya tempat penampungan hewan ternak tersebut bisa menjadi punya kewenangan mengeluarkan rekomendasi kondisi kesehatan hewan.

”Harapannya tidak hanya Sragen, di luar Sragen juga. Maka harus memenuhi izin usaha dan seterusnya. Harus ke DPMPTSP Provinsi, namun petunjuk teknis dari kita,” bebernya.

Dia menambahkan penampungan di Kedawung tersebut mampu menampung di atas 1.000 ekor hewan ternak. Hewan yang dikarantina ini nanti dicek untuk memastikan kondisi hewan ternak.

Jazairi menegaskan, pada umumnya hewan ternak yang masuk Sragen juga harus memiliki Surat Keterangan Kesehatan hewan (SKKH). ”Kita percaya tapi juga tidak percaya. Karena mungkin juga bisa yang terkontaminasi dalam perjalanan,” ujarnya.

Sedangkan pengawasan untuk hewan kurban asal Sragen lebih mudah. Petugas di lapangan melakukan pemeriksaan secara kontinyu. ”Setiap ada sapi sakit selalu dilaporkan,” terang Jazairi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES